Bola.com, Malang - Jacksen F Tiago tak risau dengan besarnya ekspektasi publik menyangkut peluang tim asuhan bakal menjadi kampiun pada Liga 1 musim 2020. Pelatih Persipura Jayapura tersebut mengaku ekspektasi tersebut sama sekali bukan tekanan maupun beban baginya.
"Sama sekali tidak ada masalah dengan ekspektasi tersebut. Saya pun berharap hal yang sama," ucap Jacksen.
"Saya masuk ke sebuah tim untuk menjadi yang terbaik. Dari dulu, saya tak mau berada di sebuah tempat hanya untuk menjadi yang biasa-biasa. Saya selalu ingin menjadi yang terbaik," ia menambahkan.
Menurut arsitek asal Brasil itu, manajemen Tim Mutiara Hitam pun menargetkan agar tim mereka bisa menjadi juara musim ini. Hal ini, sama sekali bukan menjadi beban baginya.
"Saya sudah terbiasa dan alamiah. Naluri saya pun ingin menjadi yang terbaik. Ini justru menjadi motivasi yang saya butuhkan," Jacksen menambahkan.
Sebelumnya, banyak orang menjagokan Persipura menjadi salah satu kandidat juara kompetisi Liga 1 musim 2020. Hal ini tak lepas dari materi pemain dan persiapan Mutiara Hitam jelang kompetisi.
Musim lalu, dengan materi dan persiapan yang kurang maksimal dibanding musim ini, Persipura sempat terseok-seok pada awal musim. Namun, Mutiara Hitam akhirnya sukses mengakhiri kompetisi di peringkat tiga.
Prestasi Persipura musim lalu tak lepas dari keajaiban yang dibawa Jacksen ke klub tersebut. Datang kala Persipura berada di peringkat 17, pelatih berusia 51 tahun ini membawa Mutiara Hitam terbang ke papan atas.
Patut diingat, Boaz Solossa dkk. pernah tiga kali juara kompetisi di tangan Jacksen Tiago, yakni pada musim 2008-2009, 2011, dan 2013.
Video
Merendah
Lebih lanjut, Jacksen merendah terkait sukses timnya musim lalu. Mantan pelatih Barito Putera ini mengaku hal tersebut merupakan raihan timnya.
"Saya hanya datang untuk menjalankan tugas saja," kata Jacksen.
Menurut Jacksen, hal yang bisa jadi merupakan faktor terpenting prestasi timnya adalah chemistry yang ia bangun dengan para penggawa Persipura Jayapura. Chemistry ini membuat penerimaan para penggawa Persipura terhadap materi yang ia sampaikan lebih mudah.
"Saya mencoba menyesuaikan dengan mereka. Saya harus mengubah diri untuk bisa selaras dengan yang sudah ada," tutur pelatih kelahiran 28 Mei 1968 itu.
Sumber asli: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah/Gia Yuda Pradana, Published 5/2/2020)