Wuhan - Komite Olimpiade China (COC) menetapkan kebijakan ketat menghadapi virus Corona. Mereka mengisolasi atlet yang tengah bersiap mengikuti Olimpiade 2020 di Tokyo.
COC menggelar training camp tertutup di dalam maupun luar negeri dan pengawasan super ketat. Mereka melakukannya agar atlet tidak terjangkit wabah 2019-nCoV alias virus Corona.
"Sampai saat ini, tidak ada atlet pelatnas yang dilaporkan terinfeksi virus tersebut," ungkap Wakil Presiden COC Liu Guoyong, dikutip Inside The Games.
China diperkirakan membawa kontingen besar ke Jepang, dan bahkan berpotensi menjadi yang terbanyak. Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Negeri Tirai Bambu mengirim 413 atlet. Mereka hanya kalah dari Amerika Serikat (554), tuan rumah Brasil (465), dan Jerman (425).
Meski wabah virus Corona menyerang, China bertekad mengirim atlet semaksimal mungkin ke Olimpiade 2020 melalui kualifikasi yang masih bergulir.
Dukungan IOC
COC juga berkoordinasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memastikan atlet China bisa ambil bagian dalam kualifikasi menuju Olimpiade.
"IOC juga sudah meminta sejumlah federasi olahraga internasional membantu dan memberikan kemudahan buat atlet China," jelas Liu.
Wabah virus Corona juga membuat panitia Olimpiade 2020 khawatir. Kepala Wisma Atlet Olimpiade Tokyo Saburo Kawabuchi pun berharap gelaran Olimpiade dan Paralimpiade berlangsung lancar.
"Pada kasus terburuk, kami akan melakukan yang terbaik untuk para atlet. Jadi mereka bisa konsentrasi menampilkan yang terbaik," ujar Kawabuchi.
Sumber asli: Inside The Games
Disadur dari: Liputan6.com (Harley Ikhsan/Edu Krisnadefa, published 07/02/2019)