Bola.com, Malang - Pertemuan Arema FC dengan Sabah FA pada fase Grup B Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Kanjuruhan, Selasa (11/2/2020), menghadirkan duel menarik antara pelatih, yakni Mario Gomez versus Kurniawan Dwi Yulianto.
Kedua pelatih ini beda generasi. Gomez menapaki usia 62 tahun. Sementara Kurniawan 20 tahun lebih muda. Secara pengalaman, Gomez tentu lebih unggul. Pelatih asal Argentina ini pernah sukses berkarier di Malaysia pada musim 2015-2017 bersama Johor Darul Ta'zim.
Gomez membawa JDT tiga kali meraih juara Liga Super Malaysia hingga trofi Piala AFC Cup. Sementara, Kurniawan baru merintis karier di Negeri Jiran dengan klub promosi Sabah FA.
Meski dari pengalaman dan prestasi Gomez lebih unggul, bukan berarti Arema bisa menang mudah melawan Sabah. Kedua pelatih sama-sama sedang beradaptasi dengan tim masing-masing. Jika dilihat dari persiapan, Sabah justru yang lebih baik.
Mereka sudah menjalani uji coba melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo akhir pekan lalu (8/2/2020), sehingga pemainnya pernah ditempa lawan tangguh dan tekanan ruporter tuan rumah. Itu jadi modal penting Sabah FA, meski dalam laga tersebut mereka kalah 1-3.
Sementara, Arema FC dengan skuat baru punya beban untuk menang di kandang sendiri.
Video
Kurniawan Merendah
Kurniawan merendah jelang pertemuan dengan Gomez. Dia menganggap mantan asisten pelatih Inter Milan tersebut punya kualitas lebih mentereng ketimbang dirinya.
"Kami semua tahu seperti apa kualitas pelatih baru Arema (Mario Gomez). Tentu Arema akan lebih kuat meski banyak perubahan pemain," kata penyerang legendaris Indonesia ini.
Padahal, ada satu hal lain yang juga membuat Kurniawan unggul. Dia sangat memahami karakter permainan Arema karena pernah jadi asisten pelatih Timnas Indonesia dan memantau semua pemain di klub.
Tapi, lagi-lagi pria yang punya julukan 'Si Kurus' semasa bermain itu tak ingin jemawa. Apalagi, dia baru sekarang menjabat sebagai pelatih kepala klub profesional.
Gomez Tenang
Gomez sangat tenang menghadapi laga perdana ini. Dia tak ingin sibuk mencari informasi tentang Sabah FA. Saat masih menangani Johor Darul Takzim, calon lawannya ini berkutat di kasta kedua Liga Malaysia.
"Saya melihat pemain punya semangat ingin menang dalam laga ini. Tapi jika ada salah passing, atau crossing justru jadi umpan pendek, itu masih biasa dalam pra musim. Saya memilih untuk membenahi semua di tim di tahap ini, bukan terfokus pada mencari informasi tentang Sabah," jelas Gomez.
Dalam laga nanti, Gomez melihat kondisi timnya belum 100 persen karena persiapan yang dijalani memang belum ideal.
"Arema butuh waktu dua bulan untuk bisa maksimal. Tapi pemain akan berusaha tampil bagus dalam kondisi fisik dan pemahaman strategi yang belum 100 persen," jelas mantan pelatih Persib Bandung dan Borneo FC ini.