Tantangan Berat Penyerang Anyar Persib, Geoffrey Castillion: Dari Suhu, Produktivitas, hingga Tekanan Bobotoh

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 11 Feb 2020, 19:10 WIB
Striker Geoffrey Castillion ditemui usai mengikuti vaksinasi di Biofarma, Senin (3/2/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Jakarta - Persib Bandung sudah resmi mengontrak Geoffrey Castillion. Maung Bandung mengontrak eks Ajax Amsterdam itu semusim plus opsi perpanjangan setahun.

Persib mengambil sikap setelah puas dengan kinerja penyerang Belanda itu, selama periode seleksi dua pekan. Castillion nantinya mengenakan seragam nomor punggung 20 yang dikenakan Kevin van Kippersluis musim lalu.

Advertisement

Bergabung dengan Persib, pemain kelahiran Amsterdam, 25 Mei 1991 ini menaruh misi cukup tinggi. Tahu jika Persib klub besar di Indonesia, Castillion siap memberikan penampilan terbaiknya.

"Saya ingin mencetak gol sebanyak-banyaknya karena itu tugas seorang penyerang. Semua orang di sini begitu menyambut saya dengan baik. Itu artinya, saya harus bisa memberikan timbal balik yang bisa diingat oleh mereka," ujarnya.

Menariknya, baru dua hari berada di Bandung, Castillion hanya butuh waktu kurang satu jam untuk mencetak brace saat Persib Bandung menghadapi Melaka United dalam sebuah uji tanding.

Video

2 dari 2 halaman

Tuai Pujian

Geoffrey Castillion akan bergabung dengan pemusalan latihan Persib Bandung di Lembang. (foto: https://www.instagram.com/geoffreycastillion)

Penampilan Castillion tentu menuai pujian banyak pihak, termasuk pelatih Robert Alberts. Dengan alasan itulah ia resmi dipinang Persib dengan durasi kontrak 1 tahun dengan opsi perpanjangan 1 tahun.

Banyak yang menilai, performa saat melawan Melaka United tidak bisa dijadikan ukuran kualitas Castillion. Namun, jam terbangnya bersama beberapa klub ternama seperti Ajax Amsterdam, Heracles Almelo (Belanda), Debrecen (Hungaria), New England (MLS Amerika Serikat) hingga Fylkir FC (Islandia), tampaknya cukup untuk menjamin kualitas pemain bernomor punggung 20 ini.

Bagi Castillion, kompetisi di Indonesia menjadi tantangan baru. Selain pertama kali datang ke Indonesia, bahkan Asia, Castillion juga harus melawan perbedaan suhu.

Penyerang jangkung ini lama bermain di Islandia yang memiliki suhu udara sangat dingin. Namun, hal tersebut tak membuatnya menyerah. Datang dan menjalani masa pemantauan, ia berhasil membuktikan dengan performa menjanjikan.

 

Sumber asli: Liputan6.com

Disadur dari: Liputan6.com (Achmad Yani/Jonathan Pandapotan, Published 11/2/2020)