ASEAN Paragames 2020 Ditunda, NPC Indonesia Akan Hentikan Pelatnas

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 12 Feb 2020, 05:30 WIB
Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun (tengah) saat menggelar konferensi pers penundaan ASEAN Para Games (APG) Filipina 2020, Selasa (11/2/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bakal memulangkan atlet ke daerah asal karena program pelatnas untuk menghadapi ASEAN Paragames dihentikan.

NPC menghentikan pelatnas karena pelaksanaan ASEAN Paragames 2020 di Filipina kembali ditunda akibat wabah virus Corona.

Advertisement

"Kapan pemulangan dan jadwal latihan lagi masih kami bahas. Kami menunggu jawaban dari Kemenpora, apakah pelatnas tetap akan dilanjutkan atau atlet diliburkan sementara waktu," tutur Koordinator persiapan kontingen APG 2020 Indonesia, Rima Ferdianto.

Pada dasarnya, NPC menawarkan dua opsi ke pemerintah terkait mundurnya ASEAN Paragames, yaitu tetap melanjutkan program pelatnas atau meliburkan atlet sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Jika opsi pertama ditempuh, pemerintah harus menggelontorkan anggaran pelantas Rp10 miliar per bulan. 

"Itu hanya untuk latihan saja. Tidak termasuk try out atlet ataupun menambah perlengkapan," katanya.

Namun, tidak semua atlet di bawah binaan NPC dipulangkan. Ada 37 atlet dari delapan cabor yang diproyeksikan ke Paralimpiade Jepang 2020 masih tetap menjalani pelatnas di Kota Solo hingga bulan September.

Video

2 dari 2 halaman

Masalah Rumit

Selebrasi M Fadli pebalap sepeda Indonesia yang meraih medali emas di nomor 4000 meter Individual Pursuit C4 di Velodrome Rawamangun, Jakarta, Jumat (11/10/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Sementara terkait penundaan ASEAN Paragames 2020, ASEAN Para Sports Federation (APSF) juga menawarkan dua opsi ke seluruh negara peserta APG.

Pertama, APG diundur sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Opsi kedua, APG tetap digelar di Filipina, namun menunggu sampai wabah Corona mereda. Dengan catatan, Philippine Sports Commission harus memberi tahu peserta 60 hari sebelum laga digelar.

”Ada tambahan syarat juga dari Thailand dan Singapura bahwa batas APG digelar tahun ini harus sebelum bulan September karena dua negara ini tidak bisa menganggarkan dana setelah September itu. Sementara NPC Indonesia menyetujui dua opsi tersebut,” jelas Rima Ferdianto. 

Berita Terkait