Pele Depresi Berat karena Harus Berjalan dengan Bantuan Tongkat atau Kursi Roda

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 12 Feb 2020, 17:50 WIB
Legenda sepak bola, Diego Maradona dan Pele, foto bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat menghadiri Drawing Piala Dunia 2018 di Kremlin Palace, Jumat (1/12/2017). Acara tersebut dihadiri legenda sepak bola dunia. (AFP/Alexey Nikolsky)

Jakarta - Kabar depresi yang dialami Pele membuat Tim Vickery angkat bicara. Jurnalis kenamaan Amerika Selatan itu menyebut Pele akan tetap dikenang sebagai legenda.

Legenda sepak bola dunia asal Brasil, Pele, mengalami depresi setelah kondisi kesehatannya tidak kunjung membaik usai menjalani operasi pinggul.

Advertisement

Penyebabnya, Pele tidak melakukan fisioterapi dan rehabilitasi yang ideal setelah operasi pinggul tersebut. Pele enggan meninggalkan rumah karena tidak bisa berjalan tanpa bantuan.

Dalam beberapa kemunculannya di publik belakangan ini, pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu terlihat memakai tongkat atau kursi roda. Pria berusia 79 tahun itu ternyata malu ketika harus selalu dibantu orang ketika menjalankan aktivitas.

Sang anak, Edinho mengungkapkan, Pele menjadi sulit dalam mobilitas menjalani kegiatan. Pemain yang juara di tiga edisi Piala Dunia ini menjadi depresi, karena tidak terlihat seperti yang selalu dia inginkan.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Komentar Vickery

Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk legenda sepak bola Brasil, Pele saat menghadiri undian Piala Dunia 2018 di Moskow, Rusia (1/12). Undian Piala Dunia 2018 dibuka secara resmi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP Photo/Sputnik/Alexey Nikolsky)

"Saya pikir Pele adalah orang tersukses sepanjang sejarah Brasil, dan juga sepak bola. Saya tidak melihat orang lain yang mampu memasarkan sepak bola sepertinya," kata Vickery seperti dilansir Offtheball.

"Dia selalu menggambarkan Brasil sebagai negara yang bahagia, sama seperti dia memainkan bola. Jika dibandingkan dengan sosok di Inggris maka Pele merupakan Ben Stokes, Lord Nelson, Winston Churcill dan Gary Lineker menjadi satu."

"Pele mampu membuktikan kalau menjadi pesepak bola juga bisa sukses. Namun memang benar kondisinya kurang menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir."

Pele menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya bersama klub Brasil, Santos sebelum pindah ke New York Cosmos pada 1970-an. Pele bermain di empat edisi Piala Dunia berbeda, 1958, 1962, 1966, dan 1970.

Ia mampu menyumbangkan tiga gelar Piala Dunia dan beberapa gelar individu prestisius.

 

Sumber asli: Offtheball

Disadur dari: Liputan6.com (Adyaksa Vidi/Windi Wicaksono, Published 12/2/2020)