Liverpool Bisa Hemat Pengeluaran di Bursa Transfer dengan Membangun Akademi Megah

oleh Windi Wicaksono diperbarui 12 Feb 2020, 22:50 WIB
Skuat muda Liverpool merayakan gol tunggal kemenangan atas Shrewsbury Town di laga ulangan babak keempat Piala FA yang digelar di Anfield, Rabu (5/2/2020) dini hari WIB. Liverpool menang 1-0 dalam laga ini dan melangkah ke perempat final. (Paul Ellis/AFP)

Jakarta - CEO Liverpool, Peter Moore, yakin dengan akademi hebat akan membuat mereka bisa berhemat banyak uang di bursa transfer pemain.

Moore sosok yang sangat percaya diri dalam mengintegrasikan pemain dari tim muda ke tim utama. Dia paham itu sesuatu yang ingin dilakukan pelatih Jurgen Klopp.

Advertisement

Merekrut dan membina para pemain di akademi dengan baik dapat menghemat ratusan juta pound sterling dari kas Liverpool untuk belanja bintang baru di bursa transfer.

Di babak keempat Piala FA, Liverpool menurunkan para pemain akademi mereka untuk mengalahkan Shrewsbury Town. Itu menjadi sinyal baik untuk masa depan klub yang bermarkas di Anfield ini.

"Apa yang ditunjukkan saat melawan Shrewsbury adalah kekuatan yang dapat dilakukan oleh sistem akademi," jelas Peter Moore, seperti dilansir Soccer Laduma.

Video Pilihan

2 dari 2 halaman

Pemain yang Bersinar

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, senang memainkan pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

"Dalam dunia sepakbola di mana para pemain hengkang untuk 50 juta, 100 juta, atau 150 juta pound sterling dan, dalam beberapa kasus mencapai 200 juta pound sterling, untuk membawa pemain ke tim utama seperti Trent Alexander-Arnold, atau Curtis Jones dan kemudian Harvey Elliott, itu hebat," ungkapnya.

Sederet pemain akademi Liverpool lainnya turut bersinar musim ini. Sebut saja Ki-Jana Hoever, Neco Williams, Pedro Chirivella, hingga Sepp van Berg, yang mampu mengejutkan.

"Ini bukan hanya mengembangkan bakat, ini akan menyelamatkan banyak uang kami. Itu berarti Anda tidak selalu harus pergi ke bursa transfer," terang Moore.

 

Sumber asli: Soccer Laduma

Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Adyaksa Vidi, Published 12/2/2020)