Bola.com, Bangkalan - Pertemuan Persik Kediri kontra Bhayangkara FC bakal jadi unjuk kebolehan bagi dua pelatih untuk beradu racikan strategi. Joko Susilo dari Persik mencoba menandingi polesan Paul Munster di Bhayangkara FC.
Dari dua laga awal Piala Gubernur Jatim 2020, masing-masing pelatih mulai tahu bagaimana saling mematahkan permainan lawan.
Persik Kediri kalah dalam dua laga awal secara beruntun, menghadapi Persebaya Surabaya 1-3 (10/2/2020) dan Madura United 0-1 (12/2/2020).
Joko Susilo yang mengawali petualangan di tim Macan Putih pada awal musim ini bisa diibaratkan sebagai David yang menantang Paul Munster, yang bak Goliath.
Selain catatan prestasi, kedua pelatih ini memiliki materi pemain yang jomplang.
Sebagai tim promosi dari Liga 2, Persik Kediri tidak begitu agresif dalam belanja pemain. Bandingkan dengan the Guardians yang memboyong beberapa pemain lokal dan asing berkualitas.
"Bhayangkara FC punya pertahanan solid. Dari dua kali main, saya bisa menilai ketangguhan mereka. Apalagi Bhayangkara FC punya pemain bagus di segala lini," kata Joko Susilo.
Dari dua pertandingan Grup A di Piala Gubernur Jatim 2020, Paul Munster mengantar Bhayangkara FC mencatatkan hasil imbang dan kemenangan, saat melawan Madura United (10/2/2020) serta Persebaya (12/2/2020).
Strategi Penjegal
Dalam dua laga itu, Paul Munster menurunkan skema andalannya, 4-3-3. Lini belakang yang solid, seperti disampaikan Joko Susilo, dihuni Putu Gede, Nurhidat, Achmad Jufriyanto, dan Ruben Sanadi.
Sejatinya Piala Gubernur Jatim 2020 ini juga jadi ajang eksperimen pelatih asal Irlandia Utara itu mengingat komposisi skuat the Guardians mengalami perubahan dibandingkan musim lalu. Melihat hasil pertandingan sejauh ini, percobaan itu terbilang berhasil.
Alhasil, Joko Susilo wajib menyiapkan strategi untuk mengatasi eksperimen Paul Munster selanjutnya. Kendati Macan Putih sudah tersingkir setelah menelan dua kekalahan, setidaknya mereka bisa menjegal Bhayangkara FC melenggang mulus ke semifinal turnamen pramusim ini.
"Materi pemain Persik Kediri minimalis. Beda jauh dengan lawan. Ini ujian bagi saya dan pemain. Dengan perbedaan ini, seri hasil yang realistis," ujar Joko Susilo.