Bola.com, Malang - Persela Lamongan dipastikan tersingkir dari gelaran Piala Gubernur Jawa Timur 2020 setelah mengalami kekalahan telak 1-3 dari Arema FC pada laga kedua Grup B di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/2/2020) malam.
Meski ada sejumlah kesalahan serta keluhan terkait jalannya laga, Nilmaizar tak mau mencari alasan. Baginya kekalahan Persela Lamongan ini murni karena kesalahan yang dilakukan para pemainnya sendiri. Terutama dua gol terakhir Arema FC.
“Dua gol yang bersarang ke gawang kami karena kesalahan sendiri. Seharusnya hal itu tak terjadi, nanti kami evaluasi. Kami masih ada waktu 20 hari sebelum pertandingan pertama Liga 1 lawan Persib Bandung, jika tidak ada perubahan jadwal,” terang Nilmaizar.
Soal penampilan para pemain asingnya, Nilmaizar menyebut mereka baru efektif latihan selama lima hari. Menurutnya, waktu itu sudah cukup bagi pemain impornya untuk bermain di turnamen tersebut. Kendati secara hasil belum sesuai harapan.
“Saya meminta maaf pada suporter karena hasil di turnamen ini tidak sesuai dengan ekspektasi dan membuat mereka kecewa,” tutur Nilmaizar.
Kendati begitu, Nil tak mau menyalahkan para pemainnya mengenai kekalahan kedua ini, termasuk Novan Setya Sasongko yang lagi-lagi membuat kesalahan dengan menahan bola lebih lama di dalam kotak penalti, berhasil dicuri pemain lawan dan mengakibatkan gol kedua Arema FC tercipta ke gawang Persela Lamongan.
Video
Kesalahan Sendiri Jadi Pembelajaran
Saat menghadapi Persija, eks pemain Persebaya musim lalu itu juga melakukan kesalahan. Namun, kali ini lebih fatal karena terjadi di dalam kotak penalti sendiri.
“Kesalahan yang dilakukan kali ini beda dengan ketika melawan Persija. Sebagai pemain belakang, pada prinsipnya harus main aman. Ini menjadi pelajaran bagi saya sebagai pelatih dan saya berjanji akan mengevaluasi itu,” terang pelatih Persela Lamongan itu.
Terkait penampilan Sunsuke Nakamura yang tak maksimal dalam pertandingan ini, pelatih Persela Lamongan itu berpendapat sang pemain baru tiba sehingga butuh waktu untuk beradaptasi dan memahami kultur sepak bola Indonesia.
Nakamura pun mengakui, dia baru tiba dua minggu di Lamongan dan baru gabung latihan lima hari. Sebagai pemain asing, dia ingin memberikan seratus persen kemampuannya, tapi ternyata tidak bisa.
“Saya akui secara fisik belum bisa 100 persen. Masih ada satu pertandingan sisa, dan saya akan berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Nakamura.
Keluhkan Kepemimpinan Wasit
Satu hal yang dikeluhkan oleh Nimaizar adalah keputusan wasit yang dianggap kurang tepat, khususnya soal pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan. Baginya, jika wasit tegas, seharusnya banyak kejadian yang harus dihentikan dan diberikan hadiah tendangan bebas kepada tim yang dirugikan.
“Kalau Anda melihat pertandingan Manchester United melawan Manchester City, jangankan pelanggaran keras seperti tadi, sedikit saja ada sentuhan yang masuk dalam kategori pelanggaran bakal ditiup peluitnya. Tapi itu bukan alasan kami kalah,” katanya.