Bola.com, Malang - Sabah FA semakin dikenal di Indonesia. Klub Malaysia itu ditangani pelatih yang merupakan legenda sepak bola Tanah Air, Kurniawan Dwi Yulianto.
Ternyata, bukan hanya Kurniawan yang jadi orang Indonesia di tim promosi Liga Super Malaysia tersebut. Pelatih fisik Sabah FA ialah Sofie Imam Faizal, mantan pelatih fisik Timnas Indonesia U-19.
Pelatih yang akrab disapa Imam ini lebih dulu dikontrak oleh Sabah FA sebelum Kurniawan Dwi Yulianto
Pada Desember 2019, pelatih fisik kelahiran Situbondo ini menandatangani kontrak satu tahun besama Sabah FA. Iman mengikuri kursus kepelatihan AFC Fintess level 1 di Malaysia pada 2018-2019. Dia pun dinyatakan lulus dengan peringkat keempat dari 25 peserta.
Dari situ, manajemen Sabah FA menariknya untuk bergabung. Apalagi, mereka ada rencana untuk merekrut pelatih dari Indonesia juga waktu itu yang kini diketahui adalah Kurniawan.
“Waktu itu saya memang dikontrak lebih dulu oleh Sabah FA. Tapi saya sudah mendengar rencana pelatih kepala dari Indonesia juga. Saya langsung menerima tawaran ini. Berkarer di luar negeri jadi salah satu pengalaman yang bagus,” kata pria kelahiran Situbondo, Jawa Timur ini.
Video
Bukan Sepaket
Sebelumnya, banyak yang menganggap dia dikontrak satu paket dengan Kurniawan. Namun, Iman tidak keberatan jika disebut seperti itu.
Imam baru pertama kali bekerja sama dengan Kurniawan. Meski musim lalu sama-sama Tmnas Indonesia, keduanya berbeda di tim kepelatihan kelompok usia.
Kurniawan jadi asisten Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-23. Sedangkan Imam jadi pelatih fisik Timnas Indonesia U-19.
“Tapi begitu saya tahu jika pelatih kepala Sabah adalah Coach Kurniawan, saya ikut senang. Dia idola saya. Waktu masih sekolah sering melihat dia bermain dulu,” kenangnya.
Sekarang, dia berharap bisa berkolaborasi dengan baik di Sabah FA.
Klub Promosi Yang Punya Fasilitas Komplet
Meskin berstatus sebagai tim promosi di Liga Super Malaysia, Sabah FA tidak ingin dipandang sebelah mata. Mereka mempersiapkan tim dengan serius agar tidak numpang lewat di kasta tertinggi Malaysia.
Sabah memiliki fasilitas untuk tim yang bagus.
“Fasilitas tim ini terpusah di satu titik. Punya lapangan latihan sendiri di dekat kantor. Kami rasa lengkap,” lanjutnya.
Berbeda dengan di Indonesia. Jangankan tim promosi, tim besar di Indonesia saja masih jarang yang punya tempat latihan sendiri.
Selain itu, manajemen juga sangat respek dengan tim pelatih. Permintaan dari tim pelatih baik Kurniawan maupun dia sendiri cepat direspon oleh manajemen tim. Seperti kebutuhan pra musim, mengikuti Piala Gubernur Jatim dan yang lainnya.