Rahmad Darmawan Bicara Kelebihan Makan Konate

oleh Aditya Wany diperbarui 16 Feb 2020, 06:00 WIB
Makan Konate menjadi kapten Persebaya dan berhasil mencetak dua gol dalam kemenangan 4-2 atas Madura United dalam laga terakhir Grup A Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (14/2/2020). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, mengakui kualitas gelandang Persebaya, Makan KonatePlaymaker asal Mali itu sukses menjadi mimpi buruk bagi Laskar Sape Kerap saat kedua tim berjumpa.

Persebaya meraih kemenangan dalam laga bertajuk Derbi Suramadu itu dengan skor 4-2 dalam lanjutan Grup A Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan. Konate berhasil menyumbang dua gol dan satu assist.

Advertisement

“Konate ini memang pemain yang punya kualitas. Dia pemain yang selalu bergerak, apakah dengan atau tanpa bola. Banyak pemain yang tidak melihat pergerakan Konate, lalu mengirim umpan ke lini depan. Akhirnya lini belakang kami kecolongan,” kata pelatih yang akrab disapa RD itu.

Gol pertama Konate lahir pada menit ke-21 lewat tembakan dari luar kotak penalti. Berikutnya, dia menerima umpan terobosan dari striker David da Silva dalam gol kedua pada menit ke-45. Satu assistnya lahir lewat sepakan bebas yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh Arif Satria (81’). 

RD sangat tidak asing dengan Makan Konate. Keduanya pernah bekerja sama di dua klub yang berbeda. Masing-masing adalah klub Malaysia, T-Team, pada 2016 dan Sriwijaya FC pada musim 2018. 

“Saya mencoba meminta gelandang untuk menutupi pergerakannya. Asep (Berlian) mendapat tugas itu. Tapi, Makan Konate telanjur bermain efektif pada babak pertama. Dia sangat menguasai pertandingan ini,” imbuh pelatih berusia 53 tahun tersebut. 

Video

2 dari 2 halaman

Pelajaran

Rahmad Darmawan, pelatih Madura United. (Bola.com/Aditya Wany)

Madura United nyaris angkat koper akibat aksi-aksi Makan Konate yang membuat Persebaya menang. Beruntung, mereka mengoleksi empat poin dan unggul selisih gol atas Bhayangkara FC yang mengoleksi jumlah poin identik. 

“Saya berusaha membangun tim dengan arahan yang membuat pemain bergerak mengawasi pergerakan lawan. Kami memberi keleluasaan pada Konate. Zulfiandi juga absen karena masih cedera. Saya memercayakan itu pada Guntur (Ariyadi) dan Asep. Kami harus banyak belajar dengan yang terjadi ini,” tutur Rahmad.

Berita Terkait