Psywar Pelatih Persija Menanti Lawan di Final Piala Gubernur Jatim

oleh Iwan Setiawan diperbarui 18 Feb 2020, 13:15 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, bersiap memimpin latihan di SUGBK, Jakarta, Jumat (7/2). Latihan ini persiapan jelang Liga 1 Indonesia 2020. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Persija Jakarta telah memastikan diri ke final Piala Gubernur Jatim 2020. Kini tim Macan Kemayoran masih menunggu siapa lawan yang akan dihadapi di partai puncak pada Kamis (20/2/2020).

Satu tiket final masih diperebutkan Arema dan Persebaya Surabaya, yang berduel pada Selasa sore ini (18/2/2020) di Stadion Supriadi, Blitar.

Advertisement

Sambil menanti lawan di final, pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, memberikan komentar kocak.

"Saya akan melihat pertandingan Arema melawan Persebaya. Mereka pasti mati-matian dan merasa lelah. Sedangkan saya ada di hotel di kamar ber-AC melihat pertandingan ini," katanya sambil tersenyum.

Persija memang di atas angin jelang final. Marko Simic dkk. punya waktu recovery satu hari lebih banyak ketimbang lawannya. Tim Macan Kemayoran juga makin percaya diri karena di semifinal (17/2/2020), menyingkirkan tim tangguh Madura United 2-1.

Namun, bukan berarti Persija hanya bersantai jelang final. Farias mengaku akan melihat permainan Arema maupun Persebaya.

"Kita lihat apa yang terjadi nanti. Tentunya sambil mempelajari permainan mereka," kata pelatih berusia 52 tahun ini.

Khusus Arema, sebenarnya Farias sudah punya gambaran lantaran mereka sudah menghadapi tim asuhan pelatih Mario Gomez ini di laga terakhir Grup B. Pertandingan berakhir imbang 1-1.

Farias mengaku tim asuhannya sempat kesulitan melawan Arema. Karakter permainan keras dan agresif membuat Macan Kemayoran kewalahan terutama babak kedua. Tetapi, jika dalam kondisi fit, Persija Jakarta bisa mengatasi permainan agresif dengan penguasaan bola. 

2 dari 2 halaman

Pilih Main di Kanjuruhan

Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, melakukan latihan di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Rabu(28/1/2020). Gelandang Timnas Indonesia ini menjalani latihan terpisah karena masih pemulihan cedera. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Justru kekuatan Persebaya yang belum banyak diketahuinya. Tim berjulukan Bajul Ijo ini juga punya kekuatan mengerikan, terutama di lini depan karena mereka punya Makan Konate dan David da Silva.

"Kami kami harus menurunkan adrenalin. Masih ada waktu untuk menyiapkan strategi setelah melakukan analisis,” jelasnya.

Sebenarnya ada keuntungan tersendiri Bagi Persija Jakarta jika Arema yang dihadapi di final. Panpel kemungkinan menempatkan laga final di Stadion Kanjuruhan sehingga suporter mereka, the Jakmania, bisa datang langsung memberi dukungan.

Selain itu, Persija sudah bisa adaptasi dengan kondisi lapangan lantaran semua laga Persija dimainkan di Stadion Kanjuruhan. 

Akan tetapi, jika Persebaya yang lolos, ada kemungkinan final digelar di Surabaya, dan hubungan fans Persija dengan Persebaya kurang harmonis sehingga justru teror yang didapatkan tim Persija saat main di sana.

Meski begitu, tim Macan Kemayoran memasrahkan kondisi itu pada panpel. Yang terpenting, atmosfer pertandingan dalam stadion tetap ada.

"Akan lebih baik pertandingan dengan penonton karena semifinal, dimainkan tanpa penonton. Kasihan Jakmania tidak bisa masuk," ucap Farias.