Bola.com, Makassar - Ketika masih aktif sebagai pemain, Ronald Fagundez selalu jadi idola suporter klub yang dibelanya. Gelandang dengan gocekan dan umpan terukur ini kali pertama bermain di Indonesia dengan membela PSM Makassar pada 2003-2006.
Selanjutnya, Fagundez berturut-turut bermain untuk Persik Kediri (2006-2009), Putra Samarinda (2009-2012) dan PSIS Semarang (2013-2014).
Di klub terakhir, Ronald 'dipaksa' pensiun sebagai pemain menyusul sanksi lima tahun tak boleh beraktivitas di sepak bola akibat 'partai dagelan', PSS dan PSIS pada babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2014 .
Pada partai yang dimenangi PSS dengan skor 3-2 itu, semua gol yang terjadi lewat proses bunuh diri atau menjebol gawang sendiri dengan sengaja. Baik PSS maupun PSIS sama-sama memilih untuk kalah agar terhindar dari Borneo FC, yang di Grup P, menjadi runner-up di bawah Martapura FC.
"Saya ikut kena sanksi. Padahal, saya tidak tahu apa-apa dan tidak dimainkan pada pertandingan itu," ujar Fagundez kepada Bola.com di rumahnya yang berada di kawasan kota tua Makassar, Selasa (18/2/2020).
Fagundez mengaku sudah melupakan pengalaman pahit itu.
"Semua ada hikmahnya. Kini saya justru lebih dekat dengan keluarga," tambah Fagundez, yang dua kali membawa PSM Makassar meraih posisi runner-up di Liga Indonesia ini.
Sejak 2018, Fagundez dan sang istri, Nancy Kondengis, yang asli Makassar memilih menetap di Kota Daeng. Hari-hari pasangan ini diisi untuk mengasuh kedua buah hati mereka, Franco (12 tahun) dan Alexandra (6 bulan).
"Kami bergantian mengasuh anak setelah memutuskan tak memakai jasa asisten rumah tangga. Istri saya bekerja pada sebuah perusahaan properti," ungkap Ronald.
Dukungan buat Persik
Fagundez, yang kini berusia 40, ini masih berlatih sepak bola dua kali dalam satu pekan.
"Hanya sekadar cari keringat bersama mantan-mantan pemain PSM Makassar di Lapangan Hasanuddin," ucapnya.
Sejak empat bulan terakhir, kesibukan Fagndez bertambah dengan membuka kedai roti di Mall Trans Makassar.
"Omzetnya lumayan. Karyawan kami saat ini berjumlah empat orang. Sebelum ke tempat kerja, istri saya ke sana untuk mengontrol aktivitas kedai. Sedang saya mendapat giliran pada malam hari," kata Fagundez.
Di sela-sela aktivitasnya sebagai ayah dan pebisnis, Ronald masih mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, khususnya di Liga 1.
"Saya melihat peta persaingan antarklub di Liga 1 musim 2020 bakal ketat. Sulit memprediksi klub mana yang berpeluang besar jadi juara," tuturnya.
Di sisi lain, sebagai mantan pemain Persik, Ronald berharap tim Macan Putih bisa bertahan di Liga 1 musim berikutnya.
"Persik memiliki basis suporter yang fanatik dan militan. Dukungan mereka bisa jadi pemicu semangat para pemain agar tampil maksimal pada setiap pertandingan," pungkas Ronald mengakhiri pembicaraan.