Bola.com, Sleman - Shopee Liga 1 2020 tinggal tiga hari lagi. PSS Sleman akan memulai petualangan musim keduanya di kompetisi kasta tertinggi Indonesia ini dengan melawat ke markas PSM Makassar, Minggu (1/3/2020).
Hanya, tim Elang Jawa masih harus menghadapi beberapa masalah masih, di saat pertempuran sudah di depan mata. Selain ancaman boikot dari suporter, muncul masalah lain.
Persoalan itu adalah pengunduran diri Eduardo Perez dari kursi pelatih kepala. Eduardo Perez hanya sanggup bertahan satu bulan sejak ditunjuk menggantikan Seto Nurdiyantoro.
Situasi di PSS Sleman saat ini memantik reaksi kelompok suporter tertua mereka, Slemania. Slemania cukup prihatin dengan kondisi tim kesayangan, namun berjanji tetap mendukung penuh perjuangan Irfan Bachdim dkk.
Hal ini berbeda dengan kelompok suporter beraliran ultras, Brigata Curva Sud (BCS). Mereka dengan keras memboikot seluruh pertandingan, jika delapan tuntutan belum dipenuhi manajemen PSS.
"Kami dari Slemania, meminta adanya pelatih baru. Kompetisi sudah sangat dekat, jangan sampai tim makin oleng. Secepatnya harus bisa menemukan pelatih baru," ujar Asep Handi Kurniawan, salah seorang pentolan Slemania, kepada Bola.com, Selasa (25/2/2020).
Slemania mengklaim memiliki kesamaan dengan BCS dalam hal menyuarakan aspirasi. Hanya, Slemania tidak akan memboikot pertandingan tim kebanggaan.
"Komitmen kami, tetap mendukung PSS Sleman dan menghormati teman-teman BCS dengan tuntutan yang disampaikan. Kami Slemania juga menyurati manajemen. Selaras dengan BCS soal tuntutan, namun kami tidak boikot," lanjutnya.
"Untuk laga kandang perdana di Liga 1 2020, kami pastikan tetap all-out datang ke stadion. Tidak ada boikot-boikot, dan menemani teman-teman BCS terkait tuntutan. Kami tetap bersinergi dengan BCS," tegas Asep.
Tetap Optimistis
Beberapa poin yang menjadi tuntutan Slemania, di antaranya adalah mes pemain serta tempat latihan yang memadai.
"Kami memang punya tuntutan tersendiri, tapi kami juga punya solusi yang barangkali bisa dilakukan oleh manajemen. Jadi, Slemania tidak hanya menuntut saja, melainkan juga menyampaikan jalan keluar" imbuh mantan Presidium Slemania itu.
Di tengah badai yang dialami tim pujaan, Slemania menaruh optimisme cukup besar. PSS Sleman, yang punya prestasi menawan di musim lalu, dinilai bisa lebih baik untuk musim keduanya, meski hal itu bakal sangat berat.
"Terus terang, berat di musim ini. Tapi, semoga pemain yang ada ini, bisa punya gairah yang sama dengan suporter di tribune. Bersatu padu, mewujudkan prestasi PSS yang lebih baik. Kalau musim lalu peringkat delapan, ya musim ini harus di posisi empat bahkan kalau bisa malah jadi juara" kata Asep.