Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya banyak melakukan perubahan untuk menatap kompetisi musim 2020. Setelah memastikan tetap menggunakan jasa pelatih kepala Aji Santoso, mereka mendatangkan sejumlah pemain bintang untuk menambah kekuatan tim.
Nama Makan Konate menjadi rekrutan teranyar. Kehadirannya disebut-sebut sebagai megatransfer bagi klub berjulukan Bajul Ijo itu. Meski tak pernah berbicara secara gamblang, Persebaya Surabaya beberapa kali mengirim kode ingin menjuarai Shopee Liga 1 2019.
Berikutnya, deretan pemain lokal diharapkan bisa membantu mencapai target itu, di antaranya adalah Rivky Mokodompit, Angga Saputra, Arif Satria, Zoubairou Garba, Hambali Tolib, hingga Patrich Wanggai.
Jangan lupakan pemain asal Palestina, Mahmoud Eid, yang kini mulai menunjukkan tajinya. Mahmoud dan Makan Konate melengkapi daftar pemain impor yang sebelumnya telah diisi oleh Aryn Williams dan David da Silva.
Persebaya tidak melupakan tradisi untuk menggunakan para pemain didikan kompetisi internal. Nama-nama seperti Rachmat Irianto, Rizky Ridho, Hansamu Yama, Koko Ari Araya, hingga Mokhamad Syaifuddin masih diperhitungkan.
Presiden Persebaya, Azrul Ananda, menyebut langkah yang telah ditempuh pihaknya ini penting untuk meraih target juara. Tapi, dia juga tidak ingin melupakan tradisi Persebaya yang kerap melahirkan pemain muda berkualitas.
“Saya selalu mengingatkan dan juga diingatkan oleh pendahulu-pendahulu Persebaya bahwa Persebaya adalah klub yang punya tradisi pembinaan, yang selalu melahirkan bintang. Jadi, kami harus menyeimbangkan membuat tim skuat mungkin tanpa melupakan pembinaan dan pembibitan,” ungkap Azrul.
Persebaya sebenarnya klub yang tidak pernah absen melakukan pembinaan. Kompetisi internal masih terus digelar, bahkan saat klub berjulukan Bajul Ijo itu tidak diakui sebagai anggota PSSI pada beberapa tahun lalu.
Lewat kompetisi internal, para pemain muda ditempa. Mereka bisa memilih satu dari 20 klub yang bersaing di ajang junior itu. Dari situlah lahir nama-nama yang kini telah bertebaran di berbagai klub kasta tertinggi.
“Saya kira tim untuk musim 2020 ini relatif seimbang. Kami punya pemain bintang yang luar biasa, tapi kami juga punya pemain-pemain muda dari Surabaya. Mudah-mudahan kami bisa memertahankan terus ke depan,” tutur Azrul.
Skuat teranyar Persebaya ini langsung berhasil mempersembahkan titel juara turnamen pramusim. Mereka memenangkan Piala Gubernur Jatim 2020 setelah mengalahkan Persija Jakarta di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020).
Prestasi di ajang ini diharapkan bisa menular ke kompetisi Shopee Liga 1 2020. Apalagi, Persebaya Surabaya pada musim lalu mampu keluar sebagai runner-up Liga 1 2019, meski memiliki selisih poin hingga 10 dengan Bali United di puncak klasemen.
Video
Profil Pemain Bintang: Makan Konate
Seperti sudah disinggung di awal, Makan Konate menjadi sosok pemain yang memiliki nama paling terang di antara rekan-rekannya. Dia bahkan menjadi rebutan banyak klub sebelum akhirnya memutuskan bergabung Persebaya Surabaya.
Itu tidak lepas dari penampilan apik pemain berpaspor Mali itu bersama Arema FC pada musim 2019. Dia berhasil menyumbang 16 gol dan 11 assist untuk Singo Edan dalam 33 penampilan di Liga 1.
Persib Bandung dan Bhayangkara FC menjadi yang terdepan untuk mendapatkan tanda tangannya. Namun, Persebaya dikabarkan cukup berani memenuhi gaji tinggi Konate. Alhasil, pemain berusia 28 tahun itu membuat keputusan berani dengan “membelot” dari Arema.
Konate langsung tampil di Piala Gubernur Jatim 2020 dan menjadi motor serangan andalan bagi Persebaya. Dia tampil dalam semua laga, yakni sebanyak lima pertandingan, masing-masing tiga di fase grup dan dua di fase gugur.
Pemain bernomor punggung 10 itu menyumbang masing-masing tiga gol dan assist. Dia juga mengenakan ban kapten dalam tiga laga terakhir dan mengangkat trofi juara bagi Persebaya.
Perannya sebagai kapten tim sekaligus motor serangan andalan Persebaya bakal menjadikannya sebagai sosok istimewa dalam tim.
Profil Pelatih: Aji Santoso
Aji Santoso adalah kunci keberhasilan peningkatan dratis performa Persebaya Surabaya di Liga 1 2019. Dia datang menjelang pekan ke-26, saat posisi tim Bajul Ijo berada di peringkat kesembilan klasemen sementara. Pada akhir musim, Persebaya bisa menembus peringkat kedua.
Dalam sembilan pertandingan, Persebaya sama sekali tidak pernah kalah di bawah arahan Aji Santoso. Hasilnya tujuh menang dan dua seri. Catatan impresif ini membuatnya layak melanjutkan kiprah bersama Persebaya, meski kontraknya memang sampai akhir musim 2020.
Aji diharapkan memperbaiki prestasi Persebaya alias menjadi juara. Latar belakangnya pun sangat memenuhi kriteria tersebut.
Semasa bermain, pria asli Malang itu pernah membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 1996-1997. Dia menjabat sebagai kapten tim pada musim tersebut. Latar belakang itu membuatnya menjadi sosok yang cukup dihormati di kalangan Bonek.
Hal itu membuatnya sangat memahami gaya permainan khas Persebaya. Kemampuannya meramu strategi dengan mudah membuat Bonek mencintai sosok berusia 49 tahun tersebut.
Komposisi Pemain
- Kiper: Rivky Mokodompit, Ernando Ari Sutaryadi, Angga Saputra
- Belakang: Zoubairou Garba, Hansamu Yama Pranata, Mokhamad Syaifuddin, Arif Satria, Rizky Ridho, Abu Rizal Maulana, Koko Ari Araya, Nasir
- Tengah: Muhammad Kemaluddin, Zulfikar Akhmad, Rachmat Irianto, Muhammad Hidayat, Aryn Williams, Rendi Irwan, Ricky Kambuaya, Makan Konate, Muhammad Alwi Slamat, Hambali Tolib
- Depan: Oktafianus Fernando, Irfan Jaya, Mochammad Supriadi, Bayu Nugroho, Mahmoud Eid, David da Silva, Patrich Wanggai
Posisi musim lalu: 2 (runner-up)
Prediksi Bola.com: Penantang juara
Persebaya Surabaya sempat terseok-seok di papan tengah Liga 1 2019 sebelum akhirnya berhasil finis peringkat kedua. Situasi serupa terjadi pada musim 2018 yang pada akhirnya mengakhiri musim di peringkat kelima.
Selama pramusim 2020, Persebaya mampu menggondol satu trofi, yakni Piala Gubernur Jatim 2020. Mereka berhasil mengalahkan Persija Jakarta di partai puncak yang memiliki banyak pemain bintang.
Dua faktor ini membuat Persebaya patut diperhitungkan bisa bersaing di papan atas. Namun, mereka masih belum teruji sebagai tim yang konsisten untuk menjadi calon serius peraih gelar musim ini.
Baca Juga
Rombongan Jember Away ke GBK Dukung Timnas Indonesia, Ivar Jenner Kegirangan Diposting Terus
Netizen Emosi Lihat Rumput GBK Masih Bocel-bocel Jelang Timnas Indonesia Vs Jepang: Kita Dikibulin, Ini Sudah Terlalu Parah!
Mantan Bek Timnas Indonesia Antusias dengan Kualitas Sektor Pertahanan: Kiprah Kevin Diks Layak Dinantikan!