Olimpiade Tokyo 2020 Terancam Batal karena Virus Corona, Menpora: Kita Ikut Rekomendasi Kemenkes

oleh Marco Tampubolon diperbarui 28 Feb 2020, 22:40 WIB
Kemenpora Zainudin Amali (kanan) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) melakukan rapat kerjasama dalam rangka persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2020. (Dok. Menpora)

Jakarta - Virus corona model terbaru yang terus menyebar ke berbagai negara dikhawatirkan bakal mempengaruhi jalannya Olimpiade Tokyo 2020. Terkait hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, memilih untuk mengikuti saran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

"Jika Jepang mengambil keputusan itu (membatalkan Olimpiade) itu urusan dalam negeri mereka. Tetapi kita juga punya pemerintah, ada Kemenkes. Kita tunggu dari sana. Apa yang disampaikan Kemenkes itu yang kami ikuti," kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, seperti dilansir dari Antara.

Advertisement

Virus corona model terbaru atau dikenal dengan sebutan COVID-19 pertama kali merebak di daerah Wuhan, Tiongkok, akhir tahun lalu. Namun saat ini, penyebaran virus yang belum ditemukan vaksin penangkalnya itu semakin meluas hingga ke negara-negara lain, termasuk Jepang. 

Hingga saat ini, di Jepang sudah tercatat 202 kasus di mana 4 pasien meninggal dunia. Pemerintah Jepang berharap, wabah ini tidak sampai mengganggu perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Namun anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound, mengatakan kalau ajang olahraga multi cabang empat tahunan itu bisa saja batal seandainya penyebaran virus corona tidak terkendali. 

"Anda mungkin akan lebih mempertimbangkan pembatalan. Di periode tersebut, menurut saya orang-orang harus bertanya apakah kondisinya sudah terkendali sehingga kami bisa pergi ke Tokyo," ujar Pound dalam wawancara ekslusif bersama kantor berita AS, Associated Press, Rabu (26/2).

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Koordinasi dengan Kemenkes

Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Sejauh ini belum ada keputusan resmi dari IOC. Rencananya IOC baru akan mengambil keputusan soal penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo pada Mei mendatang.

Namun bila Olimpiade Tokyo tetap dijalankan,  Zainudin tetap akan berkoordinasi dengan Kemenkes dan meminta saran soal apakah Kontingen Indonesia bisa berpartisipasi atau tidak.

"Kami tidak mungkin memutuskan langkah di luar kompetisi. Apalagi ini urusan kesehatan, virus, itu urusan Kemenkes," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Mengganggu Pendanaan

Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Akan tetapi, Zainudin memastikan wacana pembatalan Olimpiade itu tidak akan mengganggu proses pencairan dana pelatnas persiapan Olimpiade 2020 bagi cabang-cabang olahraga.

"Memorandum of Understanding (MoU) dengan cabang olahraga yang biasa kami lakukan itu untuk pembinaan jangka panjang. Jadi tidak semata-mata untuk Olimpiade," katanya.

 

Sumber asli: Antara

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon/Edu Krisnadefa, Published 28/2/2020)