Harry Winks: Jose Mourinho Benar, Cara Tottenham Hotspur Bertahan Terlalu Baik dan Lembek

oleh Ario Yosia diperbarui 03 Mar 2020, 05:10 WIB
Pelatih Jose Mourinho kesakitan saat tertendang pemain Tottenham Hotspur, Harry Winks dan pemain Manchester United, Daniel James pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Rabu (4/12/2019). Tottenham kalah tipis atas MU 2-1. (AFP Photo/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Harry Winks risau berat dengan persoalan lini belakang Tottenham Hotspur. Ia menilai timnya seringkali terlalu mudah dibobol lawan yang berdampak langsung pada peluang Spurs ada di jajaran big four pada akhir musim Premier League ini.

Terakhir Spurs digasak Wolves 3-2 di kandang sendiri pada Minggu (1/3/2020). Hasil yang menyedihkan, karena Tottenham dua kali sempat unggul lewat gol Steven Bergwijn dan Serge Aurier sebelum akhirnya kubu lawan membalikkan keadaan lewat gol beruntun Matt Doherty, Diego Jota, serta Raul Jimenez.

Advertisement

Jose Mourinho secara mengejutkan mencadangkan duo stoper, Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen. Spurs bertahan dengan lima pemain bertahan, tetapi kesalahan individu, terutama dari Aurier, Eric Dier dan Japhet Tanganga, merugikan tim.

Winks menjadi kapten Spurs untuk pertama kalinya setelah kiper utama, Hugo Lloris, absen karena cedera kunci paha. Sang gelandang tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya pada masalah yang sedang mereka alami di lini belakang timnya.

“Kami perlu belajar banyak dari kekalahan ini. Persaingan posisi empat besar menjadi semakin ketat dan kita perlu mulai memenangkan pertandingan dan menghentikan kesalahan-kesalahan karena itu akan membuat kami terpuruk di akhir musim," tutur pemain Timnas Inggris itu seperti dilansir Standard Sport.

"Ketika kamu kebobolan gol dengan cara mudah, kami berada dalam situasi yang sama sekali berbeda dan berbicara tentang hasil yang jauh lebih positif.

Jose Mourinho dalam sesi konfensi pers usai laga menyebut para pemain Tottenham Hotspur terlalu baik pada Wolves.

“Sepanjang musim kami berusaha mempertahankan dengan lebih baik dan kebobolan lebih sedikit. Masalahnya bukan mencetak gol. Mencetak dua dan kebobolan tiga sangat menyebalkan, terutama ketika Anda adalah tim tuan rumah tingkat Tottenham. Anda harus memenangkan permainan.

"Suasana yang mengecewakan terasa di ruang ganti. Walau juga tidak benar-benar suram. Seperti yang saya katakan, kami mencetak gol, dalam posisi tim kehilangan sejumlah pemain kunci karena cedera dan kami masih berhasil menciptakan peluang dan mencetak gol. Begitu kita berhenti kebobolan, kami akan baik-baik saja. ”

Kekalahan itu membuat Spurs berada di posisi ketujuh, di atas Sheffield United hanya karena keunggulan selisih gol.

Pada pekan-pekan selanjutnya Tottenham Hotspur akan menjajal, Burnley, Manchester United dan Sheffield United, dan West Ham.

Video

2 dari 2 halaman

Yakin Bisa Bangkit

Pemain Tottenham Hotspur, Harry Winks, berebut bola dengan pemain Brighton & Hove Albion, Aaron Mooy, pada laga Premier League 2019 di Stadion Tottenham Hotspur, Kamis (26/12). Tottenham menang 2-1 atas Brighton & Hove Albion. (AP/Petros Karadjias)

 "Tidak ada gunanya menyerah dalam persaingan empat besar," kata Harry Winks.

“Kami tertinggal 12 poin sebelum Mourinho datang, kemudian kami berhasil membawa defisit itu lebih pendek. Kami keluar masuk dalam persaingan, setelah dua kali kalah kemudian berhasil memenangi tiga menang akan membuat kami kembali dalam persaingan. Hal itu adalah sesuatu yang kami yakin dapat kami lakukan. ”

Harry Winks setuju dengan pernyataan Jose Mourinho soal begitu baiknya Spurs memberi hadiah gol pada lawan.

"Saya pikir begitu," kata Winks.

“Apa yang ia katakan kepada kami di ruang ganti sangat tepat. Kami adalah tim yang sangat baik dan ketika kami memainkan sepak bola kami dan bertahan dengan agresi, tetapi ada saat-saat dalam transisi pada serangan balik kami semestinya bisa lebih tenang bertindak seperti tim pemenang. Jika kita menghentikan serangan balik lebih awal, maka kami akan menang. ”

Sumber: Evening Standard

Berita Terkait