TIMNAS Inggris boleh saja berbangga hati memiliki kompetisi paling populer di seantero dunia, Premier League. Bintang-bintang elite berlaga di kompetisi ini. Musim lalu klub-klub Liga Inggris merajai kompetisi Eropa. Liverpool bersua Tottenham Hotspur di final Liga Champions. Sementara itu, Chelsea bertemu Arsenal di panggung Liga Europa. Namun, kebanggaan itu kurang lengkap, karena tak terkonversi ke level timnas.
Inggris tercatat baru sekali merasakan trofi Piala Dunia, yakni pada tahun 1966 yang digelar di negara mereka. Pada sisi lain, The Three Lions belum pernah berjaya di panggung Piala Eropa. Pencapaian tertinggi Timnas Inggris adalah fase semifinal pada edisi 1996. Catatannya, turnamen tersebut berlangsung di negara mereka alias Inggris jadi tuan rumah.
Padahal, Timnas Inggris jadi salah satu tim populer di seluruh dunia. Mereka punya fans yang berlimpah, termasuk di negara kita, Indonesia. Pada setiap generasi, Inggris selalu punya bintang-bintang top.
Gary Lineker, Alan Shearer, David Beckham, Frank Lampard, Steven Gerrard, sampai Wayne Rooney adalah deretan pesepak bola berlatenta yang ada di jajaran elite sepak bola dunia. Apesnya, saat membela panji negara, mereka justru melempem.
Harapan bisa banyak berbicara di ajang Piala Eropa 2020 kembali mencuat. Asa tertumpu pada sosok pelatih muda Gareth Southgate.
Di tangan Southgate, Inggris menciptakan sensasi pada Piala Dunia 2018 Rusia. Tak dihitung pengamat bisa berbicara banyak, Tim Tiga Singa lolos ke semifinal. Hal itu jadi pencapaian luar biasa, karena kali terakhir Inggris tercatat lolos ke fase semifinal pada 1990 di Italia.
Hebatnya, Gareth Southgate melaju ke fase elite berbekal pemain muda. Banyak di antara mereka namanya tak mentereng, seperti Marcus Rashford, Harry Kane, Dele Alli, Harry Maguire, Jordan Pickford, sampai John Stones. Semua itu menjadi deretan young guns yang disebut-sebut sebagai generasi emas Timnas Inggris.
Pada pertengahan medio 1990 hingga 2000-an, Timnas Inggris pernah punya generasi emas. Mereka bertabur bintang. Sayangnya pemain berkelas, seperti Frank Lampard, David Beckham, Steven Gaerrard, Gary Neville dan Wayne Rooney, gagal menyajikan prestasi.
"Mungkin kami terlalu individualis, mengedepankan identitas klub masing-masing, sehingga kami bermain kurang solid sebagai tim," tutur Frank Lampard, dalam sebuah talk show di BBC.
Nah, generasi emas terkini Inggris dinilai berbeda dengan pendahulunya. Pemain-pemain yang ada lebih kompak, karena mayoritas di antara mereka tipikal pemain yang tak hidup dalam gemerlap ketenaran. Mereka fokus pada sepak bola, tak terjebak menjadi selebrita.
Soal konsistensi, pasukan muda Gareth Southgate telah membuktikannya di ajang UEFA Nations League yang digelar pasca Piala Dunia 2018. Inggris lolos ke semifinal dengan rekor menyakinkan, sebelum kemudian bertekuk lutut 1-2 kontra Belanda.
Dua tahun setelah Piala Dunia, Timnas Inggris lebih kaya pemain bermutu. Southgate punya lebih banyak stok pemain bagus. Jadon Sancho (Dortmund), Tammy Abraham, Mason Mount (Chelsea), Joe Gomez (Liverpool), Ben Chilwell (Leicester City), pemain belia yang tampil memesona di musim 2019-2020. Mereka jadi darah segar bagi Timnas Inggris menatap Piala Eropa 2020.
Kedalaman skuat membuat Timnas Inggris langkahnya mulus di fase kualifikasi. Inggris memuncaki Grup A dengan rekor hanya sekali kalah dari delapan pertandingan. Tujuh laga dimenangi Harry Kane dkk.
Video
Profil Pelatih : Gareth Southgate
Saat aktif bermain, Gareth Southgate adalah pemain kunci yang mengantar Timnas Inggris lolos ke semifinal Piala Eropa 1996. Prestasi yang belum bisa kembali diulang The Three Lions hingga saat ini.
Southgate adalah bek tangguh yang tak tergantikan di jantung pertahanan Inggris. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya di Middlesbrough, kemudian meretas status sebagai pelatih usai pensiun.
Southgate mengawali karier sebagai manajer Middlesbrough dari Juni 2006 hingga Oktober 2009. Ia diminta FA menangani Timnas Inggris Inggris U-21 dari 2013 hingga 2016. Sepanjang memegang tim muda Inggris, pencapaian tertingginya adalah memenangi Toulon Cup 2016.
Saat dipromosikan ke level senior. Banyak yang ragu dengan kemampuan Gareth Southgate karena minim pengalaman. Di level klub kinerjanya cenderung biasa-biasa saja.
Tapi, FA punya pertimbangan khusus memilih sang mentor pada 27 September 2016 itu. Ia pelatih yang mendampingi pemain-pemain muda di level U-21 yang jadi motor Inggris senior saat ini. Ia dinilai memahami kemampuan individu dan psikologis mereka.
Nyatanya, arsitek kelahiran 3 September 1970 itu memberi bukti kualitasnya menangani serdadu belia di Piala Dunia 2018. Gareth Southgate dinilai berhasil membentuk karakter permainan Inggris.
Timnas Inggris bermain ofensif dengan penekanan penguasaan bola. Mirip-mirip gaya bermain Barcelona dan Spanyol. Idenya memainkan strategi tiga bek (3-5-2 dan 3-4-3) membuat Inggris bermain amat agresif.
Menatap Piala Eropa 2020, Southgate terlihat amat pede. "Kami mendapat respek dan orang-orang akan memandang kami sebagai ancaman, yang jelas kami harus bermain berbeda dengan dengan Piala Dunia Rusia lalu. Kami juga tahu kami harus meningkatkan ke level lain. Kami telah melakukan semua yang kami bisa dan kami berada di jalur yang benar," jelas Southgate, kepada BBC.
Profil Pemain Bintang : Raheem Sterling
Raheem Sterling jadi aset berharga bagi Timnas Inggris di Piala Eropa 2020 mendatang. Kini, Ia jadi satu di antara penyerang sayap terbaik dunia. Pemain yang mencuri perhatian publik lewat aksinya di Piala Dunia 2014, kini kian matang di tangan pelatih, Pep Guardiola.
Pep berjasa besar mengerek level permainan penyerang kelahiran 8 Desember 1994 tersebut. Raheem Sterling kini tak hanya jadi pemain yang berbahaya mengganggu pertahanan lawan dengan modal kecepatan dan dribel yang memesona, ia kini jadi pemain yang tajam dalam urusan mencetak gol.
Bersama Manchester City, musim ini ia tampil trengginas, terutama di pentas Premier League. Ia jadi andalan skema ofensif Pep Guardiola yang ditakuti lawan tiga musim terakhir.
Gareth Southgate berharap produktivitas sang pemain menular ke Timnas Inggris. Sejak pertama kali menjalani debut pada 14 November 2012, Sterling tercatat telah mencetak 12 gol dati 56 penampilan. Kalah jauh dibanding Harry Kane, yang jadi andalan produktivitas The Three Lions.
Kane saat ini sedang menjalani proses penyembuhan cedera hamstring parah. Banyak yang ragu ia bakal on-fire di Piala Eropa 2020. Inggris butuh mesin gol alternatif untuk menjaga level produktivitas saat mengarungi laga-laga berat Euro. Jawabannya bisa jadi ada di Raheem Sterling.
Jalan Menuju Piala Eropa 2020
TIMNAS Inggris bisa dibilang tak mengalami kesulitan berarti di fase penyisihan Piala Eropa 2020. Three Lions keluar sebagai jawara Grup dengan rekor mentereng, menang tujuh kali dan hanya kalah sekali saja.
Satu-satunya kekalahan yang didapat Jordan Hendersen dkk. adalah saat mereka kalah 1-2 melawan Republik Ceska. Inggris jadi tim paling produktif di Benua Biru dengan lesakan 37 gol.
Striker Inggris, Harry Kane, jadi top scorer kualifikasi Grup A dengan koleksi 12 gol. Pemain Inggris yang produktif lainnya antara lain: Raheem Sterling (8 gol), Marcus Rasfhford (3), Jadon Sancho (2).
Hasil Pertandingan Kualifikasi
- 22 Maret 2019: Inggris Vs Rep. Ceska 5-0
- 25 Maret 2019: Montenegro Vs Inggris 1-5
- 7 September 2019: Inggris Vs Bulgaria 4-0
- 10 September 2019: Inggris Vs Kosovo 5-3
- 11 Oktober 2019: Rep. Ceska Vs Inggris 2-1
- 14 Oktober 2019: Bulgaria Vs Inggris 0-6
- 14 November 2019: Inggris Vs Montenegro 7-0
- 17 November 2019: Kosovo Vs Inggris 0-4
Jadwal Pertandingan
TIMNAS Inggris ada di Grup G persaingan Piala Dunia 2020 bersama Kroasia, Republik Ceska, dan negara pemenang play-off. Mereka diuntungkan berstatus sebagai tuan rumah penyisihan.
Pertandingan penyisihan Grup E dihelat di Stadion Wembley, Inggris. Menariknya kalau Three Lions lolos dari penyisihan dan kemudian menembus semifinal, mereka bakal bertanding kembali di hadapan publik sendiri.
Semifinal dan final Piala Eropa 2020 diselenggarakan di Stadion Wembley, London.
Inggris memuncaki Grup A dengan rekor hanya sekali kalah dari delapan pertandingan. Tujuh laga dimenangi Harry Kane cs.
Jadwal Inggris di Grup D:
- 14 Juni 2020: Inggris Vs Kroasia
- 19 Juni 2020: Inggris Vs Pemenang play-off 3
- 23 Juni 2020: Republik Ceska Vs Inggris