Bola.com, Jakarta - Duel tim yang sedang terluka tampaknya layak disematkan pada laga antara Persela Lamongan kontra PSIS Semarang dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020 pekan kedua, Sabtu (7/3/2020) sore waktu setempat. Ini menjadi momen pembuktian buat pelatih kedua kesebelasan, Nilmaizar dan Dragan Djukanovic.
Persela dan PSIS sama-sama meraih hasil minor pada pekan pertama Liga 1 2020. Persela menelan kekalahan telak 0-3 dari Persib Bandung, sementara PSIS tumbang 0-2 dalam lawatannya ke Stadion Klabat, Manado, menghadapi Persipura Jayapura.
Kedua tim urung mencetak gol, yang menjadi penanda bahwa ada masalah pada lini serang mereka terlepas dari status tim bintang yang melekat pada Persib dan Persipura. Tugas Nilmaizar dan Dragan menemukan formulasi terbaik pada laga sore nanti di Stadion Surajaya, Lamongan.
PSIS bisa sedikit membusungkan dada lantaran rekor apik pada dua pertemuan di Liga 1 2019 lalu. Di Surajaya, Bruno Silva dkk. berhasil mencuri tiga poin penuh dalam laga tandang, sementara saat menjadi tuan rumah, tim berjulukan Mahesa Jenar itu berhasil memetik kemenangan 2-0.
"Dua musim lalu kami selalu mendapatkan hasil positif di Lamongan sehingga kami cukup optimis pada pertandingan besok Sabtu, semoga tiga poin bisa kami bawa pulang ke Semarang," ucap General Manager PSIS Wahyoe Winarto optimistis seperti dikutip dari laman resmi klub, Kamis (5/3/2020).
Nilmaizar, di sisi lain, tak ingin terpengaruh catatan tersebut dan bertekad memberikan kemenangan buat para suporter setia Persela. Apalagi, laga nanti merupakan partai kandang pertama musim ini.
"Ini pertama di kandang kita sendiri, kita bertekad untuk memenangkan pertandingan, mudah-mudahan Allah akan selalu memberkati kita," ungkap Nil, dilasnir dari laman resmi Liga Indonesia, Jumat (6/3/2020).
Persela dan PSIS boleh sama-sama optimistis, namun peran kedua pelatih kepala akan sangat menentukan pada laga nanti. Dituntut untuk meraih poin perdana pada Shopee Liga 1 2020 bakal memaksa Nilmaizar dan Dragan beradu strategi guna mengamankan hasil positif dari Surajaya, Lamongan.
Video
Nilmaizar, Berbekal Warisan Aji Santoso
Nilmaizar masuk ke Persela mengisi kekosongan kursi pelatih yang ditinggalkan Aji Santoso saat kompetisi Liga 1 2019 berjalan. Saat itu Persela dalam kondisi kritis karena berkubang di zona degradasi. Tim ini kehilangan arah karena menelan kekalahan demi kekalahan sepanjang musim lalu.
Mantan pelatih Timnas Indonesia dan Semen Padang itu pun perlahan-lahan memberikan sentuhan berbeda pada Laskar Joko Tingkir. Kekompakan tim yang menjadi kelebihan Persela selama ini mampu ia kembalikan.
Persela pun dibawa terus merangkak naik. Hebatnya, Nilmaizar hanya berbekal pemain warisan Aji untuk meningkatkan performa tim yang akhirnya finis di urutan ke-11 klasemen akhir.
Dengan materi pas-pasan yang dimiliki Persela saat ini, akan menjadi tugas berat bagi Nilmaizar untuk mewujudkan target menembus 10 besar. Namun, Nilmaizar bukan pelatih yang pantang menyerah sebelum mencoba. Ia tetap maju dan mengamini permintaan manajemen.
Kesempatan untuk membuktikan kepada manajemen klub terbuka kala Persela menjamu PSIS. Tak ingin kejadian musim lalu terulang, Nilmaizar menegaskan kepada para pemainnya untuk tampil sempurna.
"Kami sudah melupakan kekalahan di Bandung kemarin. Kami juga telah evaluasi penyebab kekalahan lalu. Bagi saya dan pemain itu sudah berlalu dan bagian dari sejarah Persela. Berikutnya, kami tak boleh bikin salah lagi," kata Nilmaizar.
"Saat melawan PSIS nanti tak ada lagi kesalahan individu dan tim. Saya minta anak-anak tampil sesempurna mungkin. Karena satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal," tuturnya.
Dragan Djukanovic, Adaptasi Seharusnya Sudah Cukup
Pria berdarah Montenegro ini menjadi pelatih di Borneo FC pada 2016. Dragan juga tercatat juga pernah membesut FK Lovcen dan FK Sindjelic Beograd.
Dragan akan membawa gaya sepak bola Balkan yang fokus pada fisik. Satu nilai plus dari Dragan untuk PSIS adalah telah bekerja sejak musim 2019.
Dragan gabung PSIS untuk mengisi posisi direktur teknik, beberapa pekan sebelum kompetisi berakhir. Ia berkolaborasi dengan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih kepala.
Dengan demikian, Dragan tak perlu melakukan adaptasi lagi dengan PSIS Semarang. Ditambah lagi, ia didampingi oleh asisten pelatih seperti Imran Nahumarury yang kaya pengalaman sebagai pemain nasional.
Sayang, pada pekan pertama Shopee Liga 1 2020, ia gagal memberikan kemenangan. Tantangan sebenarnya adalah menjajal kesiapan PSIS bertanding di partai tandang, dan menghadapi Persela pada laga away keduanya secara beruntun, Dragan fokus pada deretan pemain asing lawannya.
"Persela satu di antara tim bagus, terutama dalam mendatangkan pemain asing. Musim ini mereka punya Rafinha, Nakamura, dan Gabriel," jelas Dragan Djukanovic, Jumat (6/3/2020).
"Persela juga selalu punya striker Brasil yang berbahaya. Musim lalu mereka punya Alex Dos Santos dan kini ada Gabriel," katanya.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut