Bola.com, Jakarta - Nama Kaya FC tidak setenar tim dari Filipina lainnya macam Ceres Negros atau Global Cebu FC. Namun kekuatan wakil Philippines League (PFL) di pentas Piala AFC patut diperhitungkan.
Berada di Grup H bersama Tampines Rovers, PSM Makassar, dan Shan United, Kaya FC mampu menjadi tim yang menyulitkan. Hingga matchday kedua, mereka belum tersentuh kekalahan, bahkan gawangnya belum kebobolan.
Pelatih PSM, Bojan Hodak, mengatakan bahwa kekuatan utama Kaya FC terletak pada tidak adanya bintang di skuat besutan Oliver Colina. Ini membuat semua pemain Kaya FC bisa bermain lepas dan tidak ada rasa ketergantungan.
"Mereka tidak memiliki pemain bintang. Tapi, justru itu kekuatan mereka, karena bermain secara tim," tutur Bojan.
"Mereka bermain dengan pressing yang ketat mulai dari daerah pertahanan lawan. Saya sudah tekankan ke pemain agar tak terpancing dengan gaya permainan mereka," papar Bojan lagi.
Kaya FC lolos ke babak grup Piala AFC usai menduduki peringkat kedua PFL 2019. Mereka kalah bersaing dengan Ceres Negros yang keluar sebagai juara.
Penyerang mereka, Jordan Mintah keluar sebagai top scorer dengan torehan 31 gol. Striker asal Ghana yang kini bermain untuk klub Malaysia, T-Team itu bahkan tercatat enam kali mencetak hattrick, di mana pada dua laga di antaranya ia sukses mencetak empat gol.
Musim 2020, selain memercayakan tim kepada Colina, mereka juga menunjuk Yu Hoshide sebagai asisten pelatih. Kedunya mendapat tuntutan dari manajemen klub. Satu di antaranya adalah memutus rekor buruk atas PSM Makassar.
Sepanjang keikutsertaan Kaya FC di liga sepak bola Filipina, mereka tak pernah keluar sebagai juara. Di UFL, kompetisi sepak bola tertinggi Filipina sebelum berubah menjadi PFL, prestasi terbaik Kaya FC adalah dua kali finis di posisi kedua, yakni pada tahun 2010 dan 2012 dari tujuh edisi.
Sementara pada kompetisi PFL, mereka juga belum merasakan gelar juara. Posisi terbaik adalah runner-up, yang didapat pada dua edisi terakhir, yakni PFL 2018 dan 2019. Pada edisi 2017, Kaya FC hanya sanggup finis di tangga ketiga.
Video
Tak Gentar Hadapi PSM Makassar
PSM dan Kaya FC sudah pernah bertemu pada ajang Piala AFC tahun lalu. PSM tak terkalahkan pada dua pertemuan sebelumnya, yakni menang sekali dan sisanya imbang.
Colina mengatakan, ia dan anak asuhnya termotivasi untuk membayarkan kegagalan musim lalu. Berada satu grup dengan PSM justru membuat mereka bersemangat.
"PSM adalah salah satu lawan terberat kami di babak grup. Kami sudah pernah bertemu musim lalu, dan dua kali kesempatan, kami gagal meraih kemenangan," kata Colina.
"Saya senang bisa satu grup lagi, dan kali ini, kami akan membalas kegagalan pada musim lalu," ujarnya lagi.
Sumber: Kaya FC