Melbourne - Balapan seri pembuka Formula 1 (F1) 2020 di Melbourne, Australia, akan digelar sesuai jadwal. Balapan itu itu juga berlangsung dengan penonton walaupun wabah virus Corona belum bisa dikendalikan.
Chief Corporation Grand Prix Australia, Andrew Westacott, menekankan, pihaknya tetap menggelar balapan dengan penonton dan tidak merasa ada risiko dari kemungkinan penyebaran virus Corona.
Menurut Westacott, keputusan ini sudah berdasarkan pertimbangan dari berbagai pihak, terutama yang bertanggung jawab atas kesehatan publik. Balapan seri pembuka F1 2020 akan digelar pada 15 Maret mendatang di Sirkuit Albert Park.
Westacott semakin yakin usai menyaksikan penonton memadati Melbourne Cricket Ground pada pertandingan final Piala Dunia T20 Wanita. Event itu dipadati puluhan ribu orang, yang menurutnya datang tanpa khawatir tertular virus corona.
"Ketika kalian melihat 86.000 (orang) di MCG semalam, kami harus melakukan hal yang masuk akal dan terus menjalani kehidupan sementara mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan," ujar Westacott, seperti dilansir Antara.
Untuk diketahui, seri keempat F1 2020 di Shanghai pada April nanti telah ditunda. Selain itu, seri kedua F1 2020 di Bahrain diputuskan berlangsung tanpa penonton.
Saksikan Video Pilihan Kami:
2 Tim dari Italia
Sebagian besar tim F1 2020 bermarkas di Inggris, hanya Ferrari dan Alpha Tauri yang berpusat di Italia, salah satu negara paling terdampak virus Corona di Eropa. Mobil Ferrari dan Alpha Tauri segera tiba di Australia, demikian dengan seluruh personel dua tim itu.
Kepala Petugas Medis Pemerintah Australia, Profesor Brendan Murphy, berpendapat bahwa dia tidak melihat ajang F1 menjadi risiko terhadap kesehatan publik. Setiap tahunnya, F1 GP Australia menarik sekitar 300 ribu orang.
"Tak ada bukti transmisi (antar) komunitas di Victoria saat ini. Saya tak khawatir berada di antara keramaian atau berjalan di jalanan Victoria. Jadi saya kira tak ada risiko di Grand Prix itu," ungkap Murphy.
Virus Corona telah menginfeksi lebih dari 107.000 orang di berbagai belahan dunia, 3.600 di antaranya meninggal dunia. Sejumlah event olahraga harus ditunda atau digelar tanpa penonton.