BWF Tangguhkan Sementara Turnamen Bulutangkis, Begini Respons PBSI

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 14 Mar 2020, 13:15 WIB
Logo Kejuaraan Dunia BWF 2015

Bola.com, Jakarta - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menangguhkan semua turnamen BWF World Tour dan turnamen lainnya, mulai Senin 16 Maret hingga Minggu 12 April, sebagai dampak pandemi virus corona. Keputusan ini disampaikan melalui rilis resmi yang dikeluarkan oleh BWF, Jumat (13/3/2020).

Eskalasi penyebaran wabah COVID-19 secara global menyebabkan tingginya pembatasan perjalanan antarnegara dan kebijakan karantina. Hal ini membuat terbatasnya pergerakan atlet bulutangkis untuk mengikuti turnamen yang sudah terjadwal.

Advertisement

Keputusan itu juga diambil BWF untuk mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan semua atlet, ofisial dan komunitas bulutangkis yang lebih besar.

“Saya kira ini merupakan kebijakan tepat yang diambil BWF untuk saat ini, menunda semua pertandingannya, sampai kondisi yang cukup kondusif untuk pemain, ofisial dan juga penonton,” kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI.

Turnamen yang terpengaruh keputusan ini diantaranya adalah Swiss Terbuka 2020, India Terbuka 2020, Orléans Masters 2020, Malaysia Terbuka 2020, dan Singapura Terbuka 2020, serta sejumlah turnamen internasional level 3.

Penangguhan akan mulai berlaku setelah selesainya All England 2020 di Birmingham, Inggris, pada Minggu 15 Maret. Terkait soal perhitungan poin Olimpiade Tokyo 2020, BWF akan memberikan pengumuman menyusul.

“Sampai saat ini kami lihat pemain-pemain Indonesia yang ada di Birmingham khususnya, merasa prihatin dan waspada untuk tetap menjaga diri. Mudah-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19. Sebetulnya yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus,” ungkap Budiharto.

 

2 dari 3 halaman

Indonesia Open Tunggu Perkembangan Situasi

Chef de Mission Piala Sudirman, Achmad Budiharto, memberikan penjelasan saat perayaan ulang tahun PBSI dan pelepasan tim Piala Sudirman di Kantor PBSI Cipayung, Jakarta, Sabtu (6/5/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Budiharto juga mengatakan konsentrasi PBSI saat ini adalah menjaga keselamatan dan kesehatan para atlet ofisial dan penonton. Untuk itu PBSI juga akan mempertimbangkan penyelenggaraan turnamen di dalam negeri.

“Ada beberapa turnamen yang akan menjadi pertimbangan kami, salah satunya adalah Sirkuit Nasional yang akan berlangsung di Purwokerto. Kalau dilihat dari hasil rapat dengan Kemenpora kemarin, untuk PSSI, Basket dan Voli tetap dipersilahkan untuk tetap berjalan, namun dengan mengkondisikan tidak terjadinya perkumpulan massa, yang memungkinkan terjadinya kontaminasi,” kata Budiharto.

Sementara untuk penyelenggaraan Indonesia Open 2020, PBSI masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi, sambil terus melakukan konsultasi dengan pemerintah. Indonesia Open 2020 dijadwalkan berlangsung pada 16-21 Juni 2020.

“Kalau kita lihat instruksinya sampai dengan 12 April. Artinya beberapa turnamen setelah itu akan sangat tergantung dengan perkembangan situasi dan kondisi. Untuk Indonesia Open, memang kami masih berkonsultasi dengan pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenpora dan juga Departemen Kesehatan terkait dengan regulasi-regulasi yang nantinya memang tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 ini," ujar Budiharto. 

"Dan pastinya juga menjaga keselamatan pemain Indonesia dan pemain luar, dimana turnamen tersebut akan menjadi suatu kumpulan yang memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan pemain-pemain luar dan juga penonton. Karena kita tahu Indonesia Open penontonnya bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari luar negeri,” kata Budiharto.

 

3 dari 3 halaman

Langkah Pencegahan

Menanggapi penyebaran Covid-19, PBSI juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan di lingkungan Pelatnas Cipayung. Selain mengedukasi atlet, ofisial dan karyawan, PBSI juga memberikan vitamin dan suplemen penambah daya tahan tubuh.

PBSI juga sudah mulai melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap siapapun yang memasuki arena Pelatnas.

“PBSI sebenarnya sudah melakukan tindakan di lingkungan Pelatnas, di awal saat Covid-19 ini menyebar. Beberapa langkah sudah kami lakukan dengan dokter di Pelatnas. Salah satunya adalah kami membagikan masker kepada yang sakit, dan juga mambantu meningkatkan kondisi tubuh melalui vitamin dan suplemen lainnya," ujar Budiharto. 

"Selain itu ada juga beberapa hal lain terkait pembelajaran kepada atlet, ofisial dan karyawan, karena mereka adalah suatu komunitas yang memungkinkan terus berinteraksi. Kami juga mengadakan screening kepada siapa saja yang masuk ke dalam lingkungan Pelatnas PBSI,” imbuh Budiharto lagi.

Berita Terkait