Bola.com, Jakarta - Duel pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 antara Persib Bandung melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/3/2020), bakal menjadi panggung pembuktian dua pelatih sarat pengalaman.
Robert Alberts di kubu Persib dan Dejan Antonic di PSS, akan beradu strategi sebagai sesama pelatih yang sudah banyak makan asam garam di Indonesia. Praktis duel Maung Bandung kontra Elang Jawa bakal sengit di pinggir lapangan.
Robert Alberts telah bertualang sebagai pelatih di kompetisi Indonesia sejak 2009. Pada tahun pertamanya, ia langsung mempersembahkan gelar juara ISL bagi Arema.
Kemudian pria 65 tahun asal Belanda itu menukangi sejumlah tim seperti Serawak FA dan PSM Makassar, sebelumnya menjadi pelatih kepala Persib dalam dua musim terakhir.
Kiprah Alberts bersama Persib mulai menunjukkan hasil positif di awal musim ini. Febri Hariyadi dan kawan-kawan mengemas poin sempurna di dua laga pertama berkat tangan dingin sang pelatih.
Menggasak Persela 3-0 di Bandung dan mempermalukan Arema 2-1 di Malang, sudah menjadi bukti awal tangan dingin Alberts. Persib untuk sementara nangkring di papan atas dengan nilai enam.
Robert Alberts mulai menemukan skuat Persib yang benar-benar ia idamkan. Seperti kiper Teja Paku Alam, bek senior Fabiano Beltrame, Victor Igbonefo, gelandang Esteban Vizcarra. Sementara pemain muda seperti Beckham Putra, Zalnando, dan Febri Hariyadi juga sangat diperlukan Alberts.
Robert Alberts juga jeli memaksimalkan potensi dua rekrutan baru Persib, Wander Luiz dan Geoffrey Castillon. Kiprah kedua pemain berdampak besar bagi permainan tim. Racikan skema permainan Alberts membuat pemain lama maupun baru, padu dengan cepat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Fasih Kultur Sepak Bola Indonesia
Sementara itu, juru taktik PSS, Dejan Antonic tidak kalah berpengalaman dari Robert Alberts soal sepak bola di Indonesia. Pria asal Serbia tersebut bahkan saat masih menjadi pemain sudah lebih dahulu tampil di Liga Indonesia pada medio 1995 hingga 1997.
Dejan Antonic tercatat pernah berseragam Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, dan Persema Malang. Kemudian pada karier kepelatihannya, Dejan pernah menukangi Arema, Pelita Bandung, Borneo FC, Persib, dan Madura United sebelum melatih PSS.
Dengan demikian, Dejan Antonic sangat fasih dengan kultur sepak bola Indonesia. Rekam jejak itu menjadi satu di antara kelebihan yang dimilikinya ketimbang pelatih Persib. Meski dirinya hanya punya waktu terbatas dalam mempersiapkan tim PSS menghadapi kompetisi.
Diketahui, PSS secara mendadak menunjuk Dejan Antonic sebagai pelatih kepala, setelah Eduardo Perez, pelatih sebelumnya mengundurkan diri. Bahkan Sejak baru bisa memimpin timnya bertanding pada pekan kedua, saat ditahan imbang Tira Persikabo, Minggu (8/3/2020).
Meski prestasinya belum sebaik Robert Alberts dalam mempersembahkan gelar juara, Dejan Antonic dikenal sebagai pelatih yang mengorbitkan pemain muda. Selain itu, dia mengusung karakter permainan khas negara Eropa timur yang disiplin dan unggul dalam ketahanan fisik.
Dalam laga di Bandung, Dejan berusaha membangkitkan kembali mental skuat PSS yang mendapat hasil minor di dua laga terakhir. Ia punya pekerjaan mengembalikan permainan PSS yang dikenal sebagai tim kuda hitam seperti musim lalu.
Apalagi dalam skuatnya banyak pilihan yang bisa dicoba Dejan Antonic. Keberadaan Aaron Evans di sektor pertahanan, Zah Rahan di tengah, dan Irfan Bachdim, membuat Dejan Antonic dapat menjalankan berbagai rencana taktik dan strateginya.