Pandemi Corona, Perdana Menteri Jepang Beri Sinyal Penundaan Olimpiade Tokyo 2020

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 17 Mar 2020, 18:40 WIB
PM Jepang Shinzo Abe usai memimpin peringatan serangan bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (Kyodo News via AP)

Bola.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mulai memberi sinyal berbeda terkait perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Dia memberi isyarat mulai bisa menerima skenario penundaan Olimpiade 2020 akibat pandemi virus corona (COVID-19). 

Olimpiade Tokyo 2020 rencananya bergulir pada 24 Juli. Namun, pesta olahraga terbesar di dunia terancam ditunda karena wabah corona belum juga mereda, bahkan makin menyebar ke berbagai negara di dunia. 

Advertisement

Abe dan kabinetnya, termasuk penyelenggara Olimpiado Tokyo san Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, sampai beberapa hari lalu masih ngotot Olimpiade 2020 bisa berjalan sesuai jadwal. 

Namun, setelah video conference dengan pemimpin G-7, Senin (16/3/2020), Shinzo Abe menunjukkan perubaha sikap. Dia menghindar berkomentar tentang waktu pelaksanaan Olimpiade. Ini dinilai sebagai sinyal Jepang mulai menerima kemungkinan Olimpiade ditunda. 

"Saya ingin menggelar Olimpiade dan Paralimpiade dengan sempurna, sebagai bukti bahwa umat manusia akan menaklukkan virus corona baru, dan saya mendapatkan dukungan untuk itu dari para pemimpin G-7," ujar Abe, seperti dilansir The Straits Times, Selasa (17/3/2020). 

Berbagai event olahraga di dunia telah dibatalkan, ditunda, atau digelar tanpa penonton karena pandemi virus corona. Kondisi itu membuat penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 diragukan. Berbagai pihak mempertanyakan apakah aman menggelar event yang melibatkan ribuan atlet, ofisial, dan penonton di tengah kondisi seperti ini. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Usulan Diundur Setahun

Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga sudah meminta agar Olimpiade Tokyo diundur setahun, alias menunggu supaya wabah corona mereda.  

Saat ditanya tentang waktu penyelenggaraan Olimpiade, Abe lagi-lagi memberi jawaban yang sama. Dia enggan memberikan jawaban secara langsung. 

Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 semula dijadwalkan bergulir pada 24 Juli dan berakhir pada 9 Agustus. Namun, kans menggelar sesuai jadwal tampaknya sulit terealisasi. 

Sumber: The Straight Times