Beograd - Striker Real Madrid, Luka Jovic, mengaku menyesal dan meminta maaf setelah melanggar aturan isolasi mandiri di Serbia di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19). Meski demikian, kasus itu tetap akan diselidiki dan Jovic terancam dipenjara.
Luka Jovic seharusnya masih menjalani isolasi mandiri bersama pemain-pemain Real Madrid lainnya menyusul hasil tes virus Corona Covid-19 terhadap salah seorang pemain basket, Trey Thompkins.
Namun sebelum masa isolasi itu berakhir, Jovic melakukan perjalanan ke Beograd. Kabarnya, pemain asal Serbia tersebut ingin menghadiri perayaan ulang tahun kekasihnya.
Seperti dilansir Blic, polisi serbia telah melaporkan Jovic. Dia dituding telah melanggar aturan karantina dan mengabaikan prosedur keselamatan terkait penyebaran virus Corona Covid-19 di negaranya.
Juru bicara Departemen Jaksa Penuntut Umum, Slavica Jokic, mengatakan, pihaknya akan mengajukan tuntutan terhadap sejumlah orang, termasuk Luka Jovic. Kini pemain berusia 22 tahun itu dihadapkan kepada hukuman penjara maksimal tiga tahun atau denda yang sangat besar. Namun bila Jovic terbukti menularkan virus Corona Covid-19 kepada orang lain, hukumannya bisa mencapai 8 tahun penjara.
Pandemi global virus Corona Covid-19 menjadi musuh seluruh negara di dunia. Untuk menekan laju penyebarannya, Serbia meminta warga yang baru tiba dari luar negeri, utamanya dari negara-negara yang cukup parah terpapar Corona Covid-19 seperti Italia dan Spanyol untuk menjalani karantina.
Jovic ternyata bukan satu-satunya pesohor yang melanggar aturan isolasi di Serbia. Menteri Dalam Negeri Serbia, Nebojsa Stefanovic, mengatakan ada sekitar 80 pengaduan yang melibatkan atlet terkenal dan jutawan ternama di negara mereka. Menurutnya, seluruh laporan ini akan ditindaklanjuti.
"Kami telah mengajukan laporan kriminal terhadap beberapa atlet terkenal dan jutawan terkenal," kata Stefanovic stasiun televisi Prva, meski tidak menyebut secara spesifik nama Luka Jovic di dalamnya.
Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, sangat berang mendengar kabar ini. Meski tidak menyebut nama, Brnabic memastikan bahwa yang bersangkutan bakal segera diproses secara hukum. "Ada beberapa contoh pesepak bola, dengan kontrak jutaan euro di luar negeri dan datang ke sini tanpa mengikuti aturan isolasi mandiri. Mereka akan dituntut oleh insitusi kami," kata Brnabic berang.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Pembelaan Luka Jovic
Setelah kasusnya meledak di media, Jovic akhirnya angkat bicara mengenai aksinya. Menurutnya, kejadian sebenarnya tidaklah seperti yang bereda di masyarakat saat ini. Jovic juga mengaku telah mendapat izin dari Real Madrid untuk kembali ke negaranya dan berkumpul dengan keluarga.
Lewat akun Instagram-nya, Jovic mengaku tidak membawa virus Corona model terbaru. Hasil tes yang dilakukan di klub Real Madrid beberapa hari lalu menunjukkan dia negatif Covid-19. Saat kembali ke negaranya, pemain 22 tahun juga mengaku dites lagi dan hasilnya menunjukkan hasil yang sama.
"Di Madrid hasil tes saya untuk Covid-19 negatif. Itu sebabnya saya kemudian pergi ke Serbia, membantu dan mendukung masyarakat dan lebih dekat dengan keluarga dan sudah seizin klubku," kata Jovic.
"Ketika tiba di Serbia, saya dites lagi dan hasilnya negatid. Saya sangat menyesalkan kalau sejumlah orang tidak melakukan tugas mereka dengan profesional dan tidak memberi saya instruksi tentang bagaimana bersikap terkait isolasi. Di Spanyol, saya masih diizinkan ke apotek dan supermarket, yang tidak terjadi di sini. Saya ingin minta maaf kepada semua orang jika saya telah menempatkan mereka dalam masalah. Saya berharap kisa bisa mengatasi ini. Dukungan saya penuh untuk Serbia dan kita semua pasti bisa melaluinya," beber mantan pemain Benfica tersebut.
Sumber: Blic
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Marco Tampubolon, published: 20/3/2020)
Kekasih Angkat Bicara
Sementara itu, Sofija Milosevic, kekasih Luka Jovic, juga angkat bicara mengenai masalah ini. Milosevic membantah telah merayakan ulang tahun bersama Jovic dan mengaku selalu berada di apartemennya.
"Semua orang menulis kalau saya menggelar pesta ulang tahun, tapi saya sama sekali tidak meninggalkan apartemen," kata Sofija. "Saya tidak bisa bicara mengenai Luka atau berkomentar apapun tentang dia, tapi yang mau saya luruskan adalah saya tidak merayakan ulang tahun atau perayaan apapun seperti yang saat ini ramai di media," beber wanita berprofesi model itu.
"Dan tidak seorang pun kabur dari karantina karena pesta ulang tahunku," bebernya.