Manila - Petinju kebanggaan masyarakat Filipina, Manny Pacquiao siap membantu memerangi pandemi virus Corona yang melanda negaranya. Manny Pacquiao mengaku tidak takut mati.
Seperti dilaporkan ABS-CBN, juara tinju dunia kelas Welter WBA ini telah menyumbang 600 ribu masker untuk para pekerja medis yang berada di garis depan penanganan pandemi virus corona Covid-19 di Filipina.
Selain itu, bersama pendiri Alibaba, Jack Ma, Manny Pacquiao juga mendonasikan 50 ribu alat tes virus corona Covid-19 pada pekan lalu. Petinju berusia 41 tahun ini ingin masyarakat di negaranya merasa aman selama pandemi virus ini berlangsung.
Menurut Boxing Scene, Manny Pacquiao telah banyak menampilkan diri di depan umum untuk mencoba meyakinkan warga agar tidak takut dengan penyebaran virus corona Covid-19 yang lebih banyak lagi.
Pacquiao menegaskan dia tidak takut mati demi membantu masyarakat Filipina menghadapi pandemi Covid-19. Penyebaran virus corona Covid-19 kian meluas secara global dan memengaruhi banyak negara.
"Apabila Anda seorang pemimpin, Anda harus menjadi garda terdepan," kata Manny Pacquiao, seperti dilansir Boxing Scene.
Sejumlah negara membatasi perjalanan masuk maupun keluar demi mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini. Event olahraga besar di berbagai belahan dunia juga harus dihentikan karena merebaknya virus Corona.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Cemas Penjarahan
Hingga Senin (23/3/2020), lebih dari 343 ribu kasus orang positif terinfeksi virus corona Covid-19 di seluruh dunia, dan sebanyak 14 ribu di antaranya meninggal dunia. Sejauh ini, Filipina melaporkan 462 kasus dan 33 kematian.
Mannya Pacquiao mengaku cemas apabila situasi penyebaran virus corona tidak juga terkendali, sebagian warga Filipina akan melakukan penjarahan jika kondisi kehidupan di sana memburuk.
"Anda harus memimpin dan membiarkan orang melihat bahwa Anda bersama mereka. Saya tumbuh miskin, jadi saya tahu apa yang mereka rasakan," kata petinju berjulukan Pac Man ini.
Sumber: Boxing Scene
Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Achmad Yani Yustiawan, published 24/3/2020)