Bola.com, Jakarta - Saat datang ke Indonesia, Alberto Goncalves adalah kutu loncat. Dia seringkali berpindah-pindah tim setelah satu musim bermain. Namun, di pengujung kariernya, dia berubah menjadi pemain yang setia.
Ketajaman Alberto Goncalves tak lekang oleh waktu. Hingga usianya menginjak 39 tahun, pemain naturalisasi berdarah Brasil ini masih mengemban predikat bomber haus gol.
Sejak musim 2011-2012, koleksi gol Beto, panggilannya, selalu menembus dua digit setiap musimnya. Sementara di Shopee Liga 1 2020, penyerang Madura United ini telah mengemas tiga gol dari tiga penampilan.
Masyarakat Indonesia mulai mengenali nama Beto saat membawa Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Super League (ISL) pada musim 2008-2009. Debut pertamanya di Tanah Air berbuah 18 gol.
Memilih pindah ke India setahun berselang, Beto malah dilanda cedera parah. Musibah ini membuatnya nyaris absen selama satu tahun. Karier Beto terselamatkan setelah Persijap Jepara memberikan kesempatan setelah dia sembuh dari cedera pada musim 2010-2011.
"Saya berterima kasih kepada Persijap, karena mereka percaya atas kemampuan saya. Sehingga saya mendapatkan kepercayaan diri untuk bermain lagi setelah mengalami cedera yang lama," ujar Beto medio Februari 2014.
Satu musim membela Persijap, Alberto Goncalves kembali ke pelukan Persipura. Bersama tim berjulukan Mutiara Hitam itu, dia mengemas 25 gol dari 34 penampilan pada ISL 2011-2012 yang mengantarnya menyabet gelar top scorer.
Video
Penurunan Karier Beto
Alberto Goncalves kembali meninggalkan Persipura. Kali ini, tujuannya Arema. Dia membentuk trio penyerang mengerikan bersama Greg Nwokolo dan Keith Kayamba Gumbs.
Dua musim di Arema FC, Beto terhitung tidak semoncer biasanya. Dari 55 laga, dia cuma mengemas 26 gol. Wajar karena saat itu, pemain kelahiran Belem, Brasil, ini harus berbagi peran dengan Greg dan Kayamba.
Setelah musim 2014 berakhir, Beto tertarik mencari pengalaman baru. Saat klub Liga Malaysia, Penang FA, memberikannya tawaran, dia langsung menyetujuinya.
"Banyak klub yang tertarik bekerja dengan saya, termasuk Barito Putera. Tapi, saya ingin mencari tantangan baru, tentunya bermain di luar Indonesia. Saat ini, saya sudah bergabung dengan sebuah klub asal Malaysia, Penang FA," kata Beto, November 2014.
Melempem di Malaysia
Ternyata, harapan Beto terhadap kariernya di Malaysia tidak seindah yang dibayangkan. Penang FA hanya mempertahankannya selama semusim. Dari 17 penampilan, Beto cuma mencetak tujuh gol.
Sriwijaya FC menampung Beto pada musim 2016. Berlaga di Indonesia Soccer Championship (ISC), dia kembali tajam. Di pengujung musim, Beto keluar sebagai top scorer dengan 25 gol.
Beto bertahan di Sriwijaya FC hingga 2018. Pada tahun itu, dia mendapatkan paspor Indonesia berkat bantuan tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut.
Bak mendapatkan durian runtuh, Beto juga dipanggil ke Timnas Indonesia. Debut didapatkan adalah ketika memperkuat Timnas Indonesia U-23 melawan Thailand pada pertandingan uji coba, Mei 2018.
Dalam waktu cepat, Beto menjelma sebagai andalan Timnas Indonesia. Bermain melengkapi kuota senior di Timnas Indonesia U-23, Beto adalah penyerang utama di Asian Games 2018. Bersama Timnas Indonesia senior, Beto dipercaya menjadi ujung tombak di Piala AFF 2018.
Setia di Madura United
Saat Sriwijaya FC dihantam krisis finansial, Beto terpaksa mengakhiri kebersamaannya bersama Laskar Wong Kito yang terjalin selama tiga musim. Dia memilih untuk hijrah ke Madura United pada Shopee Liga 1 2019.
Pada tahun pertamanya bersama Madura United, Beto berhasil mencatatkan 18 gol dari 27 penampilan. Berkat ketajaman ini, tim berjulukan Laskar Sapeh Kerrab ini mengganjarnya dengan kontrak baru untuk tahun ini.
"Beto cerita semuanya kepada saya. Dia kirim percakapan ditawar berapa, saya tahu semua. Beto bilang kepada saya, 'Pak Haruna, saya main bola tidak lama lagi. Itu ada nilai kontrak dari tim lain sangat besar buat saya.' Namun, alhamdulillah Beto tetap di Madura United," kata Haruna Soemitro, Direktur Madura United menceritakan kesetiaan Beto bersama timnya pada Januari 2020.
"Saya bilang ke Beto, 'uang itu memang memang besar, tetapi sepak bola bukan hanya soal uang. Hidup bukan soal uang saja. Kamu harus perhatikan itu dengan baik.' Hasilnya positif," jelasnya.