Bola.com, Jakarta - Kota Tegal dinyatakan local lockdown oleh pemerintah kota setempat, karena wabah virus Corona. Hal ini berdampak pada klub Persekat Tegal yang harus ikut membubarkan skuatnya sementara.
Pemkot Tegal melalui Wali Kota, Dedy Yon Supriyono memutuskan mengambil kebijakan local lockdown pada Rabu (25/3/2020). Pemkot Tegal menutup akses keluar masuk kota tersebut selama empat bulan ke depan.
Status ini diberlakukan setelah adanya satu pasien positif terkena virus corona di wilayah Kota Tegal. Sementara tim Persekat berada di otoritas yang berbeda, yakni di Kabupaten Tegal. Namun wilayahnya berdekatan, membuat kebijakan social distancing dilakukan.
Manajemen klub berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu meliburkan para pemain mulai Kamis (26/3/2020) kemarin. Sebelumnya Muhammad Roby dan kawan-kawan menjalani latihan terakhir pada Senin (23/3/2020).
"Persekat menghormati apa yang menjadi keputusan pemerintah terkait wabah virus corona yang begitu cepat perkembangannya. Tim diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan," tutur pelatih Persekat, Nazal Mustofa, Jumat (27/3/2020).
Langkah ini ditempuh untuk melindungi tim dari ancaman wabah Covid-19. Seluruh skuat Persekat juga dapat menikmati libur dengan tenang, karena gaji untuk bulan Maret telah dibayarkan secara penuh oleh manajemen klub.
"Pemain dipersilakan kembali ke kampung masing-masing dengan catatan wajib memperhatikan kesehatan. Selanjutnya kami akan tunggu petunjuk dari PSSI terkait nasib kompetisi," ujarnya.
Persekat Kabupaten Tegal adalah kontestan Liga 2 2020 wilayah barat yang berstatus sebagai tim promosi. Tim bermarkas di Stadion Tri Sanjan ini naik kasta setelah menempati posisi ketiga grup babak 8 besar Liga 3 Nasional 2019.
Tutup 49 Titik Keluar Masuk Tegal
Muhammad Jumadi, Wakil Wali Kota Tegal, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (27/3/2020) mengatakan, agar tidak bertentangan dengan kebijakan pusat, yang melarang lockdown, Kota Tegal memberlakukan local lockdown atau karantina wilayah.
Dirinya menjelaskan, karantina wilayah dilakukan dengan menutup 49 titik masuk Kota Tegal menggunakan movable concrete barrier (MBC).
Sebagai akses, katanya, dua-tiga titik akan dibuka, tapi dilakukan penjagaan yang super ketat.
“Penjagaan dari polisi, dishub, dan juga dari gugus Covid-19,” katanya.
Selain menutup pintu-pintu masuk kota, Pemkot Tegal juga membatasi pergerakan orang yang ingin keluar rumah. Sementara truk dan bus yang bisa melintas di jalur Pantura Tegal akan dialihkan ke lingkar luar Kota Tegal.
Kebijakan local lockdown dan karantina wilayah ini, kata Jumadi, akan efektif berlaku mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Ini terpaksa dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona Covid-19 di Kota Tegal. Apalagi dirinya menyadari keterbatasan ruang isolasi, dokter, dan perawat yang membuat Pemkot Tegal memutuskan untuk karantina wilayah.