Bola.com, Jakarta - Untuk beberapa tahun ke depan, Persija Jakarta dipastikan tidak bakal mengalami krisis pemain belakang di sisi sayap. Pasalnya, tim berjulukan Macan Kemayoran itu masih memiliki Rezaldi Hehanussa dan Alfath Faathier.
Keduanya masih berusia muda. Bule, panggilan Rezaldi, baru menginjak 24 tahun. Adapun, Alfath lebih muda satu tahun darinya.
Rasanya sudah sejak lama sekali Persija Jakarta punya kekuatan berimbang di pos bek sayap. Dulu era 2000-an, Ismed Sofyan punya tandem Ortizan Solossa. Era Ortizan lewat, masuk Leo Saputra. Kini setelah Ismed memasuki masa pengujung kariernya, Macan Kemayoran mendatangkan Alfath dari Madura United pada musim ini.
Bule bergabung dengan Persija pada 2015 melalui masa seleksi. Waktu itu, usianya masih 20 tahun. Ia mulai mendapatkan kesempatan tampil ketika Macan Kemayoran berlaga di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
"Anak ini, Rezaldi, memang dari kecil sangat gigih dalam berlatih. Dia rela meninggalkan apa saja demi bermain bola. Rezaldi dulunya bergabung bersama Almarhum Ronny Patinasarani, di SSB ASIOP,” kata Harjo Hehanussa, ayahanda Bule dikutip dari Teras Maluku.
"Dari situlah Rezaldi memulai kariernya sebagai pemain sepak bola profesional. Pada akhir 2015, Rezaldi ikut seleksi Persija bersama 45 orang temannya. Lima orang di antaranya lolos, termasuk anak saya, Rezaldi," tutur Harjo.
Penampilan Bule bersama Persija kian matang. Sebagai ganjaran dari kerja kerasnya, ia terpilih masuk skuat Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia U-23 untuk Asian Games 2018. Jika saja cedera kaki tidak memaksanya absen, Bule kemungkinan besar akan memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Pada 2017 lalu, Bule bahkan dianugerahi pemain muda terbaik Liga 1. Bukti bahwa pemain berkaki kidal ini merupakan bek masa depan Persija.
"Saya menilai Rezaldi sangat bagus dari awal. Dia punya kemauan untuk berkembang, dia kerja keras dalam latihan. Awalnya fisik dia kedodoran. Tapi, karena dia bekerja keras, dia bisa buktikan diri, itu bagus sekali," jelas kata pelatih Persija saat itu, Stefano Cugurra Teco medio November 2017.
Sampai saat ini, peran Bule tidak tergantikan. Catatan pertandingannya bersama Persija Jakarta sejak 2017, 58 penampilan, tidak terlalu banyak. Pasalnya, pemain berusia 24 tahun ini rutin dipanggil Timnas Indonesia. Pada satu tahun terakhir, Bule bahkan bergelut dengan cedera yang memaksanya absen lumayan panjang.
Bule adalah tipe bek kiri modern. Selain bertahan, ia juga mahir membantu serangan. Pemain kelahiran Jakarta, 7 November 1995 ini juga punya umpan silang yang akurat. Beberapa kali umpan crossing-nya mampu dikonversi menjadi gol oleh rekan-rekannya.
Video
Alfath Faathier Menunggu Giliran
Jika Bule telah mengunci posisi starter di pos bek sayap kiri Persija Jakarta, Alfath masih menunggu giliran untuk menjadi pemain utama di sisi sebaliknya. Saat ini, mantan pemain Persiba Balikpapan itu masih kalah bersaing dari Marco Motta.
Persija mempersiapkan Alfath sebagai pemain masa depan. Dia dikontrak dengan durasi tiga tahun. Jika Motta berhalangan atau nantinya memilih hengkang, otomatis Alfath akan menjadi starter di pos bek sayap kanan.
Alfath juga diproyeksikan Persija sebagai penerus Ismed Sofyan di pos bek sayap kanan. Tipe permainannya mirip dengan Ismed sewaktu muda, agresif dalam merangsek ke lini pertahanan lawan.
Sebelum berkostum Persija, Alfath membela Madura United pada 2018-2019. Dia juga pernah memperkuat Persiba Balikpapan pada 2017.
Penampilan terbaik Alfath terjadi pada musim 2018. Ketika itu, ia membukukan 28 penampilan. Ganjarannya, ia terpilih masuk ke dalam komposisi 11 pemain terbaik kompetisi kala itu.
Berkat performa cemerlangnya di Liga 1 2018, Alfath dihadiahi panggilan masuk ke Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Dia mencatatkan dua penampilan dalam turnamen tersebut.