Bola.com, Jakarta - UEFA sedang membuat formula terbaru agar kompetisi sepak bola di Eropa yang tertunda musim ini bisa selesai pada Agustus 2020. Sebagai konsekuensinya, musim 2020-2021 akan dimulai sedikit telat.
Pandemi virus corona COVID-19 memberikan dampak yang sangat berpengaruh buat sepak bola Eropa. Sejumlah liga top Eropa terpaksa dihentikan karena situasi kacau, terutama di wilayah Italia dan Spanyol.
Tak cuma liga, Piala Eropa 2020 pun harus mundur satu tahun dan baru akan dihelat musim panas 2021 mendatang. Oleh karena itu, UEFA bersusah payah merumuskan formula terbaik agar sepak bola di Benua Biru kembali tertata rapi.
Satu aspek yang terdampak dari dihentikannya kompetisi sepak bola adalah perihal finansial. Membatalkan kompetisi membuat pemasukan dari hak siar praktis sirna. Premier League misalnya, kehilangan 750 juta pounds dari uang hak siar.
Operator Premier League memberikan batas waktu hingga 30 April sampai kompetisi kembali berjalan. Sementara Serie A dan La Liga belum membuat tenggat waktu karena Italia dan Spanyol merupakan dua negara Eropa paling parah terpapar virus corona.
Pada Minggu (29/3/2020) kemarin, ofisial medis Premier League, dr. Jenny Harries mengklaim, dibutuhkan waktu hingga enam bulan supaya Inggris dan negara-negara tetangga bisa kembali normal pasca lockdown.
Video
Terancam Hilang
Pandemi virus corona COVID-19 telah membuat dunia sepak bola kelabakan. Kompetisi-kompetisi ditangguhkan. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, bahkan tak menutup kemungkinan kalau musim ini bisa hilang.
Menurut Ceferin, yang bisa dilakukan saat ini hanya menunggu. Skenario terburuknya adalah jika sepak bola tetap belum bisa dilanjutkan kembali pada bulan Juni 2020.
"Di momen dramatis ini, yang paling penting adalah kesehatan orang-orang, juga untuk keluar dari krisis ini," kata Ceferin kepada La Repubblica. "Tentu saja, interupsi terhadap sepak bola berarti Eropa dan seluruh dunia telah terhenti."
"Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir," lanjut Ceferin. "Namun, kami punya rencana A, B, bahkan C."
"Kami terus menjalin kontak dengan liga-liga, dengan klub-klub. Ada grup yang bekerja untuk itu. Kita harus menunggu, sama seperti sektor-sektor lainnya."
Ada beberapa solusi yang disiapkan UEFA untuk menyikapi situasi ini. Namun, jika tidak terealisasi, seluruh kompetisi sepak bola di Eropa bisa hilang.
"Bisa dimulai lagi di pertengah Mei, pertengahan Juni, atau akhir Juni. Jika itu tidak berhasil, maka musim ini kemungkinan hilang."
"Ada pula proposal untuk mengakhiri musim ini di awal musim depan, yang kemudian membuatnya (musim depan) ditunda, dimulai sedikit terlambat."
"Kita akan cari solusi terbaik untuk masing-masing liga dan klub."
"Sulit membayangkan semua laga harus digelar tanpa penonton," lanjut Ceferin. "Namun, sekarang kita bahkan tidak tahu apakah kita masih bisa lanjut, dengan atau tanpa penonton."
"Jika tak ada alternatif lain, masih lebih baik untuk menyelesaikan kompetisi-kompetisi. Saya bisa bilang bahwa saya tak berpikir tentang final European Cup tanpa penonton," imbuh sang presiden UEFA.
Sumber: La Repubblica, The Times
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar