Jakarta - Pandemi virus corona COVID-19 membuat sepak bola dan kegiatan lainnya harus dihentikan sementara. Liga Italia, misalnya, tidak tertutup kemungkinan akan dihentikan.
Menurut Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora, harus ada reformasi di Liga Italia begitu pandemi corona COVID-19 selesai. "Setelah pernyataan Spadafora, ada wacana kompetisi akan selesai di sini," kata Ketua Asosiasi Pemain Italia (AIC) Damiano Tommasi seperti dilansir Football Italia.
Italia merupakan negara terparah di Eropa yang terpapar pandemi corona Covid-19. Jumlah orang yang positif virus tersebut mencapai 97.689 dengan korban jiwa mencapai 10.779.
Dengan kekacauan yang ditimbulkan pandemi corona Covid-19, pasti akan ada dampaknya. Tak hanya pada jadwal pertandingan , tetapi juga aspek keuangan di belakang layar.
Berikut 3 dampak finansial dari pandemi corona COVID-19 terhadap sepak bola di Eropa seperti dikutip dari Sportskeeda.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Video
Penghasilan dari Tiket dan Hotel Hilang
Pendapatan dari tiket, keanggotan, dan hotel di klub sepak bola berkisar 4 hingga 18,75 persen dari total omzet tahunan. Angka tersebut menunjukkan sebagian besar pendapat klub dari tiga sektor itu.
Sementara pendapatan tim-tim kecil seperti Bournemouth dari per pertandingan, kira-kira sama dengan gaji mingguan pemain Manchester United, yakni 4 juta pound. Jumlah itu hampir sama dengan biaya pinjaman tahunan untuk pemain.
Jika dilihat angka-angkanya memang relatif kecil dibanding dengan pendapatan lain yang dihasilkan dari iklan, sponsor, branding, dan kontrak profesional. Namun, penangguhan kompetisi atau bermain tanpa penonton akan memengaruhi finansial klub jika berlangsung selama sebulan atau lebih.
Perusahaan Asuransi Kehilangan Uang karena Kontrak Siaran
Penangguhan kompetisi juga berdampak besar pada pendapatan yang dihasilkan dari siaran sepak bola. Untungnya, seperti BBC, kontrak penyiaran yang sangat besar klub-klub Eropa menjamin mereka terhadap gangguan alam. Namun, ini berarti bahwa industri asuransi akan menderita dalam perjanjian tersebut.
Perusahaan asuransi mungkin menghasilkan miliaran premi dari klien mereka. Ini sebagai biaya untuk melindungi risiko hak siar.
Namun, mereka tidak akan pernah berpikir bahwa situasi kekacauan di seluruh dunia mungkin bakal mengarah pada arus klaim asuransi. Klub sepak bola bakal mengatasi kerugian karena akan ditanggung oleh perusahaan asuransi untuk kehilangan pendapatan mereka.
Dampak Finansial dari Degradasi dan Promosi Setelah Kompetisi Dihentikan Sementara
Kompetisi yang tidak selesai akan merugikan. Sebab, ada sejumlah prasyarat moneter dan klausa yang melekat pada klub juara, promosi, atau terdegradasi.
Menurut laporan dari Consultancy.uk, promosi ke Liga Inggris bernilai 170 juta pound. Ini berarti dapat mengubah nasib klub lebih kecil yang dapat menggunakan dana untuk ekspansi klub, baik di lapangan (rekrutmen) maupun di luar lapangan.
Di sisi lain, Deloitte Sports Business Group memperkirakan biaya degradasi klub sekitar 50 juta pound. Klub Liga Inggris menerima sekitar 90 juta pound dari liga setiap musim untuk uang yang dihasilkan dari pendapatan TV pasar domestik dan asing.
Sementara tim yang terdegradasi menerima pembayaran 40 juta pound.
Sumber asli: Sportskeeda
Disadur dari: Liputan6.com (Bogi Triyadi/Edu Krisnadefa, Published 1/4/2020)