Komentar Mengejutkan Eks Bos Honda Pasca Sepang Clash 2015: Marc Marquez Diminta Tidak Finis di Valencia

oleh Hendry Wibowo diperbarui 03 Apr 2020, 09:30 WIB
Marc Marquez (kiri) dan Dani Pedrosa (tengah) berdiskusi dengan Tim Principal Repsol Honda, Livio Suppo pada peluncuran Repsol Honda RC213V di Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/2/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Penggila MotoGP pasti masih mengingat betul apa yang terjadi pada musim 2015. Perseteruan panas antara Marc Marquez-Valentino Rossi saat itu benar-benar jadi pusat perhatian dunia.

Seperti diketahui, semua berawal dari kejadian di MotoGP Australia. Kala itu, Rossi menuding Marquez telah membantu rivalnya untuk jadi juara dunia, Jorge Lorenzo.

Advertisement

Komentar Rossi membuat Marquez marah. Sehingga pembalap asal Spanyol itu benar-benar menganggu laju Rossi pada lomba selanjutnya di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Puncaknya, Rossi menyenggol Marquez sampai terjatuh. The Doctor-julukannya dihukum start dari posisi paling terakhir pada lomba terakhir di Valencia.

Eks Prinsipal Honda, Livio Suppo pun menguak fakta baru mengenai segala kontroversi yang terjadi usai Sepang Clash 2015.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Anjuran untuk Tidak Finis

6. Pebalap Italia, Valentino Rossi, terlibat clash dengan pebalap Spanyol, Marc Marquez, di Sirkuit Sepang, Malaysia. Rossi dianggap bersalah karena menjatuhkan Marquez dan dijatuhi hukuman tiga poin. (Crash.net)

Suppo menceritakan bahwa dirinya ternyata sempat meminta duet pembalap Repsol Honda: Marc Marquez dan Dani Pedrosa untuk tidak finis pada lomba di Valencia.

Dengan tidak finis, Suppo beranggapan pembalap timnya tidak akan terlibat apapun dalam duel yang menentukan siapa peraih titel juara dunia antara Rossi dan Lorenzo.

"Saya menyarankan kepada Shuhei Nakamoto (kala itu menjabat Wakil Presiden HRC) untuk menarik kembali Pedrosa dan Marquez setelah lap pertama," kata Suppo dikutip dari moto.it.

"Namun karena sejumlah alasan yang sangat tepat dari Nakamoto, akhirnya mereka tetap berlomba sampai finis," tambahnya.

Pada akhir lomba, Marquez sendiri akhirnya finis kedua dan Pedrosa menempati podium ketiga. Sementara Lorenzo menang lomba, sehingga menahbiskan diri sebagai juara dunia.

"Saya pikir, bagaimanapun Anda melihatnya, itu adalah periode yang sangat buruk untuk MotoGP. Di Valencia ada ketegangan yang mengerikan," kenang Suppo.

Sumber: Moto.it

Berita Terkait