Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta masih diperkuat dua kiper hebat di Shopee Liga 1 2020 yakni Andritany Ardhiyasa dan Shahar Ginanjar. Kedua kiper tersebut memiliki statistik positif.
Persaingan ketat di bawah mistar gawang Persija Jakarta mulai terjadi pada musim lalu. Ketika itu, Shahar Ginanjar yang didapuk sebagai pengganti Andritany Ardhiyasa karena dipanggil Timnas Indonesia mampu memberikan penampilan terbaik.
Sejauh ini, posisi kiper utama Persija Jakarta memang sulit tergantikan. Andritany Ardhiyasa sudah dipercaya menjadi kiper utama Macan Kemayoran dalam beberapa tahun terakhir.
Andritany Ardhiyasa bergabung dengan Persija pada 2010. Kiper berusia 28 tahun itu sekarang sudah mengemas 150 penampilan dan didapuk sebagai kapten tim.
Memiliki tinggi 178 cm, Andritany memiliki postur ideal bagi penjaga gawang. Namun, belakangan Andritany mendapatkan kritikan karena dianggap terlalu gemuk sehingga membuat pergerakannya tidak lincah. Hal itu membuat Andritany kerap kebobolan gol-gol yang sebenarnya bisa dicegah.
Statistik musim lalu mencatat, Andritany tampil sebanyak 23 kali untuk Persija. Kiper alumni akademi Persib Bandung itu kebobolan 23 kali, namun mampu mencatatkan delapan kali clean sheet.
Dengan demikian, rata-rata kebobolan Andritany adalah 1 gol per pertandingan. Catatan yang tentu tak terlalu ciamik untuk kiper utama tim papan atas seperti Persija Jakarta.
Catatan buruk Andritany berlanjut musim ini. Dalam dua laga yang sudah dimainkan, Andritany belum mencatatkan clean sheet dan sudah kebobolan empat kali dalam dua laga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bayar Kepercayaan
Sementara itu, Shahar Ginanjar sebagai pelapis Andritany tercatat tampil sebanyak 12 kali di liga musim lalu. Dalam penampilannya bersama Persija Jakarta di liga, kiper berusia 29 tahun itu kebobolan 18 kali dan hanya mencatatkan dua kali clean sheet.
Catatan tersebut juga tak lebih baik dari Andritany. Artinya rasio kebobolan Shahar Ginanjar lebih tinggi ketimbang pertandingan yang dimainkannya dengan rata-rata 1,5 gol per pertandingan.
Namun, secara postur Shahar Ginanjar lebih baik. Kiper asal Purwakarta itu memiliki postur 186 cm dan tubuh yang ideal sebagai penjaga gawang sehingga pergerakannya lincah.
"Saya tidak pernah berpikir bisa bermain bagus, saya hanya ingin membayar kepercayaan. Ketika mendapatkan kepercayaan, saya harus bisa memberikan kontribusi dan meminimalkan kesalahan," ujar Shahar Ginanjar.
"Jadi saya tidak berpikir saya bermain bagus, karena itu justru bisa menjadi bumerang bagi saya. Tentu saya berpikir bagaimana bermain rapi tanpa melakukan kesalahan fatal yang bisa membuat tim kalah," lanjutnya.
Meski demikian, catatan-catatan di atas tak sepenuhnya murni kesalahan dari Shahar dan Andritany. Masih ada elemen lain yang bisa memengaruhi permainan keduanya di bawah mistar gawang Persija Jakarta.
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia