Bola.com, Solo - Pemain Persis Solo masih menjalani beragam aktivitas meskipun kompetisi Liga 2 2020 sedang dihentikan akibat pandemi virus corona.
Wabah virus corona membuat PSSI mengambil kebijakan dengan menyatakan kompetisi berstatus force majeure. Selain Shopee Liga 1 2020 yang berhenti pada pekan ketiga, kompetisi Liga 2 baru berjalan di pekan pertama. Bahkan Persis Solo malah urung bertanding, meski seharusnya melawan PSCS Cilacap, pada 15 Maret.
Selain menjalani latihan rutin yang jadi pekerjaan rumah mereka, pemain melanoni kegiatan lainnya seperti memanfaatkan waktu berkumpul dengan keluarga. Mereka juga menyalurkan hobi, hingga meningkatkan kehidupan religinya.
Seperti yang dilakukan gelandang serang Persis Solo, Iman Budi Hernandi, yang berada di kampung halamannya di Malang, Jawa Timur. Iman Budi mengaku mengkaji kitab suci Al-Qur'an ke salah satu ulama di daerahnya. Iman juga selama ini dikenal sebagai seorang santri.
Dia pernah aktif di salah satu pondok pesantren di sekitar tempat tinggalnya. Namun seiring mewabahnya COVID-19, mengharuskan dia membatasi diri. Sekaligus menjadi kesempatan baginya kembali mendalami agama.
"Kebetulan di kampung ada alumni pondok pesantren. Jadi saya belajar ngaji ke beliau, soalnya belum lancar baca Al-Quran. Mengaji juga bagian dari memperbaiki akhlak," tutur mantan pemain Persela Lamongan, Jumat (3/4/2020).
"Sudah menjadi rutinitas saya setiap libur kompetisi selalu mondok. Entah itu di pondok pesantren atau ke kerabat yang lebih paham agama," ungkap Iman Budi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kicau Mania
Aktivitas berbeda dilakukan pemain Persis lainnya, Gufroni Al Ma'ruf. Mantan pemain Madura United ini kembali menyalurkan hobi sebagai seorang kicau mania. Gufroni mengaku menggandrungi burung Lovebird dan Anis Merah.
Baginya memelihara burung tak sekadar hobi, tapi juga jadi ladang rezeki sampingan. Dirinya juga kerap mengikuti kejuaraan kicau burung di kota asalnya, Malang, khususnya love bird dan sering juara.
"Belum lama ini juga juara di kejuaraan lokal. Rasanya tentu senang, jadi hiburan tersendiri di luar lapangan," ucap pemain berposisi gelandang sayap kanan ini.
Sementara itu, gelandang jangkar Shulton Fajar masih memanfaatkan masa libur untuk latihan mandiri. Ia memilih rajin mencari keringat dengan berlari mengitari kampung halamannya.
"Kebetulan rumah saya jauh dari lapangan, jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah. Saya akali dengan lari-lari di kampung sekitar, untuk melatih ketahanan, kecepatan, dan kelincahan," jelas Shulton Fajar. (Vincentius Atmaja)