Bola.com, Jakarta - Penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 yang begitu cepat membuat berbagai negara seperti Amerika dan Italia menyalip China dalam jumlah kasus positifnya. Tidak sedikit, virus corona covid-19 kin ditaksir telah menginfeksi lebih dari 850 ribu orang di seluruh dunia.
Virus corona ini terus diteliti oleh pakar-pakar bidang kesehatan di berbagai negara. Sebab, virus ini termasuk strain baru sehingga masih sedikit sulit untuk mengidentifikasi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Dilansir dari Liputan6.com, berikut merupakan ciri awal yang dapat diamati apabila seseorang terinfeksi virus corona.
1. Gejala Umum
Gejala umum yang nampak pada orang yang terinfeksi virus corona yakni meliputi demam, batuk kering, kelelahan, dan sulit bernapas. Memang, gejala ini memiliki kemiripan dengan flu biasa. Sebab, virus corona covid-19 ini adalah virus yang menyerang sistem pernapasan pada tubuh manusia.
Gejala umum yang lain sebagai ciri awal seseorang dikatakan terinfeksi virus corona adalah adanya gangguan pada sistem pencernaan.
Beberapa gejala tersebut dapat muncul pada hari kelima atau ketujuh setelah seseorang terpapar virus ini.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular virus corona dengan menerapkan pola hidup bersih, rajin mencuci tangan, dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Video
2. Demam Tinggi
Demam adalah reaksi normal tubuh manusia untuk merespon adanya patogen seperti kuman, bakteri, dan virus yang masuk. Tak terkecuali dengan virus corona.
Melalui demam tinggi, seseorang dapat dicurigai terinfeksi COVID-19 apabila telah terjadi kontak dengan pasien positif maupun yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah pandemi.
Anda dapat mengukur suhu tubuh dengan menggunakan termometer atau alat pendeteksi termal. Selain itu, tetap lakukan tindakan pencegahan seperti isolasi diri apabila terjadi demam tinggi setelah Anda bepergian.
3. Diare
Menurut penelitian terbaru mengungkapkan bahwa diare dapat menjadi gejala awal yang nampak pada seseorang apabila terinfeksi virus corona. Meskipun seseorang telah terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan demam, masih dapat pula terjadi gejala yang lain yakni diare.
Namun, penelitian juga mengungkapkan bahwa tidak semua gejala diare dapat diasosiasikan pada infeksi virus corona covid-19. Akan tetapi, hal ini perlu juga diwaspadai.
Dilansir pada situs Liputan6, penelitian yang dirilis pada tangga 18 Maret 2020 dalam The American Journal of Gastroenterology mengungkapkan bahwa sekitar 200 pasien terinfeksi virus corona covid-19 di tiga rumah sakit Wuhan, China, 50 persen di antaranya menunjukkan gejala masalah pencernaan. Sementara itu, 18 persen lainnya melaporkan terjadi gejala diare, muntah, dan sakit perut pada pasien dengan riwayat penyakit berat.
4. Gangguan Pencernaan
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Union, Tongji Medical College di Wuhan terhadap pasien yang terinfeksi virus corona dengan riwayat penyakit ringan menunjukkan bahwa 20 persen mengalami diare pada awal gejala dan 58 persen mengalami diare.
Dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa diare yang dialami pasien berlangsung dalam kurun waktu satu hingga 14 hari dengan rata-rata sebanyak lima hari.
Sementara itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sepertiga pasien yang mengalami gejala pencernaan ini tidak memiliki demam sebagai gejala terinfeksi COVID-19.
5. Gangguan Pernapasan
Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa pasien dengan gejala gangguan pencernaan cenderung lebih lambat untuk mencari pertolongan medis daripada pasien yang memiliki gejala gangguan pernapasan.
Pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona dengan gejala gangguan pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuang virus corona covid-19 dari tubuh mereka yakni rata-rata 41 hari.
Akibatnya, orang yang memiliki gejala gangguan pencernaan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki virus corona baru yang terdeteksi dalam tinja. Berkisar pada angka 73 persen, angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya memiliki gejala gangguan pernapasan.
Dalam hal ini, peneliti menekankan bahwa terdapat data yang menunjukkan namun tidak mengonfirmasi bahwa virus corona covid-19 dapat menginfeksi sistem pencernaan pada orang yang terinfeksi.
Maka, seseorang yang memiliki gejala gangguan pencernaan dapat dicurigai terinfeksi virus corona covid-19 setelah terjadi kontak dengan pasien positif infeksi virus.
Sementara itu, penelitian tersebut merekomendasikan agar dilakukannya tes dengan menggunakan sampel pernapasan dan tinja untuk mendeteksi virus corona di dalam tubuh manusia.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Liputan6.com (Mardella Savitri Murtisari/Nanang Fachrudin, published 2/4/2020)