Bola.com, Jakarta - Pemain Barcelona dan Real Madrid kerap terlibat rivalitas sengit dan permainan keras di lapangan. Namun, hal tersebut berubah 180 derajat ketika bintang-bintang kedua klub membela Timnas Spanyol.
Sebelum perhelatan Piala Dunia 2010, pemain Barca dan Madrid terlibat sejumlah duel panas, satu di antaranya adalah pada laga pekan ke-12 La Liga Spanyol 2009-2010.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Camp Nou, 29 November 2009 tersebut, wasit Alberto Undiano Mallenco yang memimpin jalannya pertandingan mengeluarkan enam kartu kuning dan dua kartu merah.
Satu kartu merah didapat gelandang Barcelona, Sergio Busquets, pada menit ke-62. Adapun kartu merah lainnya diterima gelandang Real Madrid, Lassana Diarra, ketika pertandingan berjalan 89 menit.
Meski kerap terlibat konfrontasi keras di lapangan, pemain kedua klub mampu menepis ego masing-masing saat berseragam Timnas Spanyol.
Pada perhelatan Piala Dunia 2010, pelatih La Roja, Vicente Del Bosque, memboyong 23 pemain. Dari 23 nama itu, mayoritas diisi pemain Barcelona dan Real Madrid.
Barca diwakili tujuh pemain, yakni Gerard Pique, Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Victor Valdes, Sergio Busquets, dan Pedro. Madrid diwakili lima nama, yaitu Iker Casillas, Raul Albiol, Xabi Alonso, Sergio Ramos, dan Alvaro Arbeloa.
Kehadiran nama-nama tersebut dan sejumlah pemain dari klub lain, ditambah taktik Tiki-Taka yang diterapkan Del Bosque membuat Timnas Spanyol tampil digdaya di Piala Dunia 2010.
Tim Matador berhasil meraih enam kemenangan dan satu kekalahan dari tujuh laga yang dijalani. Pada partai final Piala Dunia yang hampir satu dekade silam, Spanyol membungkam Belanda berkat gol tunggal Andres Iniesta pada menit ke-116.
Bagi Spanyol pencapaian tersebut terasa spesial. Selain untuk pertama kalinya merengkuh trofi Piala Dunia, La Furia Roja juga mengawinkan titel juara dengan gelar Piala Eropa 2008.
"Saat ini ada banyak kebahagiaan di ruang ganti. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata dan perasaan pemain melampaui kata-kata," ujar Vicente Del Bosque selepas duel kontra Timnas Belanda.
"Kepuasan yang dirasakan publik jauh melebihi olahraga dan ini adalah hadiah yang sangat layak diterima. Saya ingin berterima kasih kepada suporter Timnas Spanyol atas semua dukungan mereka. Mereka menikmati ini sama halnya seperti pemain," lanjutnya.
Video
Rivalitas yang Ganggu Stabilitas
Meski berhasil meraih trofi Piala Dunia 2010, rivalitas pemain Barcelona dan Real Madrid masih terus berlanjut bahkan semakin memanas. Beberapa di antaranya adalah ketika Sergio Ramos menyerang Carles Puyol pada laga pekan ke-13 La Liga 2010-2011.
Ramos dengan sengaja menendang kaki Lionel Messi dan mendorong muka Puyol yang merupakan kapten Barcelona. Selain itu, bek El Real, Alvaro Arbeloa, menginjak kaki penyerang El Barca, David Villa, pada laga final Copa del Rey 2010-2011 di Estadio Mestalla pada 20 April 2011.
Berbagai konflik yang terjadi pada laga El Clasico dikhawatirkan memengaruhi keharmonisan di Timnas Spanyol. Bahkan, pelatih Vicente del Bosque sempat kesal dengan keributan yang terjadi antara pemain Barcelona dan Real Madrid.
"Suatu hari pasti ada yang bertanya kepada diri sendiri, mengapa kami begitu bodoh dan seperti anak kecil," kata Del Bosque.
Tepis Ego Demi Timnas Spanyol
Meski terlibat rivalitas yang tak jarang berujung konflik, pemain kedua klub lagi-lagi mampu menepis ego saat memperkuat Timnas Spanyol. Hal tersebut terlihat pada ajang Piala Eropa 2012.
Menghadapi turnamen empat tahunan tersebut, Vicente Del Bosque kembali memanggil mayoritas pemain Barca dan Madrid. Dari 23 nama yang dipanggil, tujuh di antaranya adalah pemain Los Cules, dan Los Blancos diwakili lima pemain.
Timnas Spanyol mampu tampil impresif. Dari enam laga yang dijalani, La Roja berhasil meraih empat kemenangan dan menelan dua kekalahan.
Pada partai final Piala Eropa 2012 di NSK Olimpiyskyi, 1 Juli, Spanyol berhasil melumat Italia dengan skor 4-0. David Silva (14'), Jordi Alba (41'), Fernando Torres (84'), dan Juan Mata (88') bergantian membobol gawang Gli Azzurri.
"Ini adalah generasi pemain yang hebat. Mereka memiliki akar dan tahu cara bermain, karena mereka berasal dari negara yang tahu bagaimana caranya," kata Del Bosque selepas laga.
"Kami memiliki banyak pemain, beberapa bermain di luar negeri, mereka tidak pernah terbiasa. Ini adalah era yang hebat bagi sepak bola Spanyol," lanjutnya.
Keberhasilan pada 2012 membuat Timnas Spanyol menjadi satu-satunya negara yang berhasil mempertahankan trofi Piala Eropa secara beruntun.
Sumber: FIFA, UEFA, Transfermarkt