Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, meminta Saddil Ramdani lebih berhati-hati. Pesan tersebut ia sampaikan pada anak didiknya di SSB ASIFA Malang itu terkait kasus pengeroyokan yang melibatkan Saddil.
Seperti diketahui, Saddil Ramdani ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti terlibat dalam aksi pengeroyokan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ini merupakan kasus hukum kedua yang melibatkan pemain Bhayangkara FC itu.
"Menurut saya ini pelajaran yg kedua kali bagi Saddil berurusan dengan kepolisian. Saya berharap ke depan lebih hati-hati. Saddil harus menyadari kalau dia publik figur. Saddil pemain muda yang penuh potensi, perlu ada bimbingan supaya bisa lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak," terang Aji.
Aji memiliki kedekatan dengan Saddil sejak keduanya di ASIFA Malang. Di bawah arahan Aji, potensi Saddil terasah dan terus berkembang.
Di usianya yang terbilang muda, talenta Saddil menyita perhatian banyak pelatih di Indonesia, termasuk semua pelatih Timnas baik di kelompok umur maupun senior. Sehingga ia sempat menjadi pemain paling sibuk karena harus memperkuat tiga Timnas Indonesia sekaligus, Timnas U-19, Timnas U-23, dan Timnas senior.
Saddil Ramdani sudah berkomunikasi dengan Aji pada Sabtu (4/3/2020). Dalam pesan yang ia kirimkan, Saddil meminta maaf pada sang mentor. "Dia selalu kasih kabar di saat apa pun. Karena dia sudah seperti anak saya sendiri. Dalam pesannya tadi dia minta maaf pada saya karena telah melakukan kesalahan lagi," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Harus Membimbing
Aji merasa harus terus membimbing anak asuhnya itu agar tak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari dan lebih dewasa dalam menyikapi sesuatu.
"Saya harus tetep bimbing dia supaya bisa lebih dewasa. Justru pemain-pemain seperti ini yang harusnya saya beri arahan tanpa bosan-bosan supaya bisa lebih baik ke depannya," ujar Aji.
Aji meminta Saddil kuat dalam menghadapi masalah seperti ini. Dalam situasi seperti sekarang, Aji menilai hanya Saddil yang bisa mengangkat mentalnya sendiri.
"Dia harus kuat, dia harus bertanggungjawab. Semua yang dia lakukan ada konsekuensinya. Dan jangan sampai masalah ini membuatnya jatuh dan terpuruk," katanya.