Haruna Soemitro: Klub Akan Merugi Jika Shopee Liga 1 2020 Dilanjutkan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 05 Apr 2020, 17:15 WIB
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Bangkalan - Direktur Madura United Haruna Soemitro kembali menyarankan agar PSSI dan PT LIB menghentikan total perhelatan Shopee Liga 1 2020.

Haruna Soemitro berhitung potensi kerugian yang bakal dialami semua kontestan jika Shopee Liga 1 2020 dipaksakan diputar lagi setelah pandemi virus corona di Indonesia berakhir.

Advertisement

"Pertimbangan utama pandemi ini sulit ditebak, kapan akan berakhir. Dampak Covid-19 ini dari sisi ekonomi juga sangat memukul berbagai sektor kehidupan masyarakat di Indonesia," kata Haruna Soemitro, Sabtu (/4/2020). 

Anggota Exco PSSI ini menyebut kebijakan social distancing di berbagai wilayah di Tanah Air menyebabkan roda ekonomi macet.

"Saya kira semua sektor usaha pasti terpukul. Panghasilan warga juga turun drastis akibat kebijakan social distancing tersebut. Anda lihat sekarang daya beli masyarakat merosot. Saat ini publik lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan primer, yakni makanan sehari-hari," tuturnya.

Sementara, lanjut Haruna Soemitro, sepak bola merupakan kebutuhan tersier bagi masyarakat. "Jika Liga 1 diputar lagi, saya khawatir minat penonton datang ke stadion akan merosot tajam. Padahal hampir semua klub mengandalkan tiket sebagai pemasukan utama untuk biaya operasional tim. Sepak bola ini kan hiburan. Ini kebutuhan tersier. Orang akan nonton bola, kalau kebutuhan primernya sudah tercukupi," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Jumlah Penonton Merosot

Manajer tim Madura United, Haruna Soemitro. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Haruna Soemitro juga memaparkan data jumlah penonton pekan kedua dan ketiga lalu yang merosot cukup banyak, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan COVID-19 telah masuk ke Indonesia.

"Kita tak usah berandai-andai. Kita main data saja. Saya amati jumlah penonton pekan kedua dan ketiga Liga 1 jumlahnya sangat jauh merosot dibanding pekan pertama. Padahal saat itu COVID-19 belum berdampak pada ekonomi masyarakat kita," ucapnya. 

 

Berita Terkait