Waspada Virus Corona, Ini Jarak Aman untuk Kontak Fisik

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 07 Apr 2020, 07:30 WIB
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Jakarta - Penyebaran virus corona di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, masih masif. Imbauan untuk menjaga jarak aman atau physical distancing terus disuarakan untuk meredam wabah COVID-19. 

Virus corona dapat menular lewat percikan ludah mereka yang sudah terjangkit sebelumnya. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto membeberkan jarak aman agar terhindar dari penularan virus itu.

Advertisement

"Penyakit COVID-19 ini menular melalui percikan ludah atau droplet yang keluar dari yang sakit saat dia berbicara, batuk atau bersin. Itu menjangkau jarak sekitar satu hingga 1,5 meter. Lebih gampangnya minimal harus berjarak dua meter. Nah dua meter ini yang harus dijaga,” ujar Yurianto seperti dikutip dari situs covid19.go.id

Pandemi COVID-19 belum juga mereda. Ada sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia yang dinyatakan positif virus corona menurut data New York Times, Senin (6/4/2020).

Dari jumlah itu, 68.757 orang meninggal dunia. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak yakni 336.619. Namun untuk jumlah korban jiwa, Italia berada di urutan pertama dengan 15.887 dari 128.948 kasus.

Di Indonesia sendiri, ada 2.273 kasus dengan total korban jiwa mencapai 198 menurut data worldometers, hari ini. Pemerintah telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan virus corona untuk menanggulanginya.

Selain itu, imbauan agar masyarakat menjaga jarak (physical distancing), dan melakukan karantina mandiri terus digalakkan. Jika ingin beraktivitas, masyarakat juga harus memakai masker.

“Harus pakai masker terus, supaya percikan ludahnya tertahan di masker,” jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Syarat Isolasi Mandiri

Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Terkait isolasi mandiri, Yurianto menuturkan ada beberapa syarat yang perlu dilakukan. Ia mengungkapkan, mereka yang menjalani isolasi mandiri harus tetap memperhatikan kebutuhan dasar mereka.

"Jika memungkinkan, inisiatif daerah boleh mengumpulkan untuk isolasi mandiri. Asalkan tempatnya nyaman, dibatasi jarak fisiknya, sarana dasar dan kebutuhan dasar terpenuhi," kata dia.

Selain aspek kebutuhan fisik, Yurianto meminta mereka yang menjalani isolasi mandiri juga memperhatikan aspek psikologis. Pasalnya, itu sangat memengaruhi imunitas tubuh.

“Kuncinya, isolasi mandiri bisa dimana saja tapi harus membawa rasa tenang,” katanya. 

Sumber: covid19.go.id

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Luthfie Febrianto/Editor Thomas, published: 6/4/2020)

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.