Liverpool Mengaku Salah Minta Bantuan Pemerintah Inggris untuk Menggaji Karyawan

oleh Windi Wicaksono diperbarui 08 Apr 2020, 09:45 WIB
Koreografi dari fans Liverpool dengan tema spesial ”96 mosaic" memperingati tragedi sebelum laga Premier League di Anfield Stadium, Liverpool. (AFP/Lindsey Parnaby)

Liverpool - Liverpool meminta bantuan jaminan dari pemerinta Inggris untuk membayar gaji pegawainya selama pandemi virus corona. Namun belakangan, The Reds mengurungkan niat tersebut. 

Sebelumnya, Liverpool berencana memangkas gaji sekitar 650 staf mereka yang dirumahkan. Skuat Si Merah kemudian ingin memakai jaminan pemerintah Inggris agar pegawai mereka tetap menerima gaji utuh.

Advertisement

Namun, sikap itu dikritik keras oleh pendukung Liverpool. Suporter menilai The Reds punya dana yang lebih dari cukup untuk membayar gaji pegawai tanpa minta bantuan pemerintah.

Permintaan maaf disampaikan CEO Liverpool, Peter Moore, yang mengakui klubnya salah dalam mengambil keputusan dari tiga opsi yang tersedia mengenai bayaran para pegawai klub yang dirumahkan.

"Kami sadar keliru dalam mengambil keputusan pekan lalu dengan berencana mengajukan Skema Retensi Virus Corona pemerintah dan merumahkan karyawan selama masa penangguhan Liga Premier, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas itu," tutur Peter Moore, seperti dilansir situs resmi Liverpool.

Video

2 dari 2 halaman

Cari Alternatif

Pemilik Liverpool, John W. Henry. (AFP/Oli Scarff)

Dia menekankan bahwa Liverpool tetap berkomitmen memastikan para pegawainya tidak mengalami masalah kesulitan ekonomi yang disebabkan krisis pandemi virus corona Covid-19.

"Kami segera mencari alternatif untuk tetap beroperasi walaupun tidak ada pertandingan dan kami memastikan tidak akan mengajukan jaminan dari pemerintah," jelas Moore.

Keuangan Liverpool dua tahun belakangan tergolong sangat baik. Hal itu karena prestasi tim yang mendatangkan sponsor baru serta keberhasilan musim lalu menjuarai Liga Champions.

Sumber: Liverpool

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Windi Wicaksono/Editor: Thomas/Published: 07/04/2020)