Harapan dan Dukungan One Championship di Tengah Pandemi Virus Corona

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 09 Apr 2020, 14:00 WIB
Sabuk juara dunia ONE Championship (Doc: ONE Championship)

Jakarta - Pada 7 April lalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia yang juga menandai berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Dukung Perawat dan Bidan’ dalam menjaga kesehatan semua orang di dunia. Saat ini, para tenaga kesehatan berada di garda terdepan menghadapi pandemi global COVID-19.

Peringatan Hari Kesehatan Dunia tahun ini terjadi di tengah pandemi global yang disebabkan virus corona dan hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat global, termasuk juga atlet profesional.

Advertisement

One Championship telah turut membantu tenaga medis profesional saat wabah penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Februari lalu.

One Mendonasikan empat ton bantuan medis kepada Tianmen Pneumonia Control Center saat kota tersebut mengalami tekanan. Bantuan juga disalurkan pada Hubei Provincial Charity Federation.

Saat situasi di Wuhan sudah dianggap membaik, penyaluran bantuan dari One Championship pun akan difokuskan pada negara terdampak lain di Asia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan India, yang tengah menerapkan upaya ketat untuk menekan penyebaran virus tersebut.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Video

2 dari 3 halaman

Dukungan Dari Atlet

Rudy “The Golden Boy” Agustian (ONE Championship)

Dua atlet One Championship – Rudy “The Golden Boy” Agustian dan Elipitua “The Magician” Siregar – turut berbagi isi hati mereka terkait dampak COVID-19 selain juga harapan-harapan dalam Hari Kesehatan Dunia kali ini.

"Sebagai atlet, kami merasakan kerugian besar akibat COVID-19 ini; dimana berbagai pertandingan ditunda dan entah kapan bisa memiliki jadwal pertandingan yang normal seperti biasanya,” tutur Rudy dalam rilis yang diterima liputan6.com.

“Latihan pun jadi tidak seperti biasanya. Untuk sekarang ini saya tidak bisa latihan dengan sembarang orang. Jadi lebih waspada juga karena saya tidak ingin membawa virus kepada kerabat dekat dan menyebabkan bahaya. Saat ini, program latihan tidak bisa intens seperti biasanya karena harus tetap di rumah,” lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Pesan Dan Harapan

Di tengah kondisi tersebut, dukungan terhadap petugas medis sebagai garda depan disampaikan pula oleh Elipitua, yang berharap semua pihak semakin memprioritaskan kesehatan sebagai yang utama.

“Harapan saya semoga dampak COVID-19 secepatnya berlalu, karena dengan kondisi ini semua pertandingan ditunda dan sangat sulit memastikan kapan bisa bertanding lagi. Sumber harapan saya berasal dari keluarga dan pastinya dengan doa dan iman,” kata perwakilan Bali MMA ini.

 

Sumber: One 

Disadur dari: Liputan6.com (Jonathan Pandapotan Purba/Thomas, published 9/4/2020)