Muhammad Supriadi Terobsesi Merasakan Pengalaman Horor di Wisma Persebaya

oleh Ario Yosia diperbarui 09 Apr 2020, 21:25 WIB
Pemain Persebaya, Muhammad Supriadi, menunjukan jersey tim Persebaya saat launching Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/2). Sebanyak 18 klub pamerkan jersey untuk kompetisi Shopee Liga 1 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Wonderkid Persebaya Surabaya, Muhammad Supriadi terobsesi ingin menginap di Wisma Persebaya Eri Irianto. Dia hendak merasakan apa yang pernah dialami pemain-pemain Tim Bajul Ijo terdahulu.

Wisma Persebaya memang menjadi mes bagi bintang-bintang Green Force di masa lalu. Pemain legendaris klub macam Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Aji Santoso, hingga Kurniawan Dwi Yulianto, pernah merasakan tinggal di mes yang kini tak terurus lagi.

Advertisement

Bahkan, saat Persebaya berlaga di Liga 2 2017, sejumlah pemain masih menempati mes yang terletak di belakang Stadion Tambaksari tersebut. Seperti Irfan Jaya, Miswar Saputra dan lainnya.

"Kalau bermain di Lapangan Persebaya saya sudah sering. Namun, belum pernah kalau menginap di Wisma Persebaya," kata Supriadi.

Supri juga tidak takut meskipun mendengar kabar horor dari rekan-rekannya tentang Wisma Persebaya. Pemain asal Rungkut itu tetap ingin menginap.

"Katanya ada horor-horornya. Pasti seru tinggal di sana. Saya dengar dulu para pemain harus menginap di Wisma Persebaya lebih dulu untuk mengakrabkan diri," imbuhnya.

Hanya saja, niat Supriadi untuk menginap di Wisma Persebaya belum bisa terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya wisma yang terletak di Jalan Karanggayam itu masih menjadi sengketa.

Dan, Supriadi berharap masalah tersebut bisa segera selesai. Sehingga, Wisma dan Lapangan Karanggayam bisa difungsikan sebagai tempat pembinaan bibit-bibit muda.

"Lapangan itu sangat bermanfaat sekali bagi arek-arek Suroboyo. Ada kompetisi internal yang bisa menambah jam terbang pemain muda. Semoga saja lekas bisa kembali digunakan," ujarnya.

Video

2 dari 2 halaman

Nasib Kompetisi

Para pemain Persebaya Surabaya merayakan gol yang dicetak David Da Silva ke gawang Sabah FA pada laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (8/2). Persebaya menang 3-1 atas Sabah FA. (Bola.com/Aditya Wany)

Manajemen Persebaya Surabaya berharap pandemi virus corona yang mewabah hampir di seluruh penjuru dunia segera berakhir. Sehingga, federasi bisa melanjutkan kompetisi.

Sebelumnya, PSSI menghentikan sementara Liga 1 dan Liga 2 karena mematuhi imbauan pemerintah terkait status darurat nasional. Penangguhan berlangsung sampai 29 Mei 2020 mendatang.

Jika situasi kembali normal, kompetisi bisa dilanjutkan kembali pada 1 Juli 2020. Jika tidak, ada kemungkinan Liga 1 dan Liga 2 2020 dihentikan.

"Kami berharap secepat mungkin bisa teratasi musibah ini sehingga sepak bola Indonesia bisa kembali menggeliat," kata Sekretaris Persebaya, Ram Surahman kepada Bola.net.

"Istilahnya kalau sepak bola sudah mulai hidup, itu menjadi barometer kalau kehidupan lainnya sudah berjalan normal," sambungnya.

 Namun, Ram enggan berandai-andai terkait kelanjutan kompetisi. Kata dia, apapun yang terjadi, Persebaya sepenuhnya akan menaati keputusan federasi dan operator liga.

"Kami enggak mau menebak-nebak , yang pasti sejauh ini, apa yang menjadi keputusan PSSI, PT LIB akan kami ikuti," jelas Ram.

Berita Terkait