Bola.com, Sleman - Status force majeure yang ditetapkan PSSI terhadap kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 memaksa adanya kontrak baru bagi pelaku sepak bola Indonesia. Pemain, pelatih, dan ofisial tim akan menerima gaji sebesar 25 persen, begitu pun dengan PSS Sleman.
Kebijakan pembayaran gaji sebesar 25 persen merpakan solusi yang ditawarkan oleh federasi PSSI. Terutama selama masa darurat wabah COVID-19, yang ditetapkan mulai Maret hingga Juni 2020. Namun, PSS Sleman telah menyepakati jalan yang terbaik bersama para pemain.
Gelandang PSS, Irkham Zahrul Mila, mengatakan telah mendapat informasi dari manajemen klub perihal skema pembayaran gaji selama masa darurat Corona. Pemotongan gaji pemain PSS mulai berlaku mulai April.
"Bulan Maret dibayar penuh karena ada aktivitas kompetisi sebanyak tiga pertandingan. Gaji itu akan dibayarkan pada 10 April. Baru bulan berikutnya menyesuaikan arahan PSSI," terang Irkham Mila saat dihubungi Bola.com, Kamis (9/4/2020).
"Teman-teman sudah sepakat ini jalan yang terbaik. Sama-sama menerima, mau bagaimana lagi," imbuh pemain PSS Sleman asal Tegal tersebut.
Video
Tetap Berkomunikasi
Meski telah libur hampir satu bulan lamanya, Irkham Mila tetap menjalankan program latihan secara mandiri. Irkham yang pulang ke kampung halaman di Tegal, tetap menjaga kondisi fisik, meski latihan dapat di lakukan di sekitar rumah.
Komunikasi dengan sesama rekannya di tim PSS Sleman juga masih dilakukan. Melalui grup WhatsApp, masing-masing pemain dapat saling memantau aktivitas meski dari jarak jauh.
Irkham juga mengatakan, daerah tempat tinggalnya mulai kondusif. Meski beberapa waktu lalu pemerintah kota Tegal melakukan local lockdow dengan menutup sejumlah jalan.
"Tegal berangsur aman dan sudah tidak seperti kemarin, sampai beberapa jalan harus ditutup. Semoga wabah ini segera berakhir," jelas eks pemain Persis Solo itu.