Bola.com, Jakarta - Tim unggulan yang dihuni para pemain bintang, biasanya selalu menjadi jagoan di tiap kompetisi atau turnamen yang dilakoni. Namun, apa jadinya bila para juara dari kompetisi atau turnamen tersebut berasal dari tim non unggulan yang mampu membuat kejutan?
Ungkapan 'bola itu bundar' menjadi kata penyemangat dari para pelatih untuk pemainnya. Hal itu dilakukan demi mendongkrak semangat juang untuk meraih kemenangan ketika berjumpa lawan yang kualitasnya jauh berada di atas.
Hal itu ternyata ampuh bagi beberapa tim yang tanpa diduga-duga mampu mematahkan dominasi tim besar. Memulai kompetisi atau turnamen dengan status non unggulan, mereka sukses membuat semua orang terkesima dengan meraih trofi juara.
Salah satu contoh adalah sukses Leicester City menjadi juara Premier League Inggris musim 2015-2016. Padahal kala itu, skuat asuhan Claudio Ranieri tidak mempunyai materi pemain sementereng Manchester City, Manchester United atau Chelsea.
Menariknya jika melihat sejarah, ternyata bukan hanya Leicester City yang bisa melakukannya. Berikut ini 5 tim yang menggemparkan dunia sepak bola karena mematahkan tradisi juara dari tim unggulan versi Bola.com:
Saksikan Video Pilihan Kami:
1-3
1. Leicester City (Premier League 2015-2016)
Leicester City mampu menghentikan dominasi para raksasa Premier League, seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City pada musim ini. Memiliki modal para pemain 'buangan', Claudio Ranieri sukses memoles anak asuhnya menjadi tim juara.
The Foxes berhasil menjuarai Premier League, sekaligus gelar liga pertama di level teratas sejak pertama kali berdiri pada 132 tahun silam. Predikat gelar juara itu direngkuh pada pekan ke-36 dengan koleksi 77 poin.
2. Tim Nasional Zambia (Piala Afrika 2012)
Tim nasional Zambia sukses meraih gelar perdana mereka di Piala Afrika pada edisi 2012. Chipolopolo mengawali turnamen tertinggi Afrika itu dengan status juara grup dengan mengoleksi tujuh poin dari tiga laga.
Zambia lalu menyingkirkan Sudan pada fase delapan besar, Ghana di semifinal, dan Pantai Gading di final. Mereka menang dramatis melalui drama adu penalti dengan skor 8-7.
3. Montpellier (Ligue 1 2011-2012)
Montpellier menggebrak Ligue 1 dengan meraih gelar juara perdana mereka pada musim 2011-2012. Klub berjuluk La Paillade itu sukses menjadi kampiun dengan koleksi 82 poin, unggul tiga angka dari Paris Saint-Germain yang berada di peringkat kedua.
Ketika itu, Montpellier diperkuat oleh Mapou Yanga-Mbiwa, Remy Cabella, dan Olivier Giroud. Bahkan, Giroud sukses mendapatkan sepatu emas dengan raihan 21 gol.
4-5
4. VfL Wolfsburg (Bundesliga 2008-2009)
Wolfsburg membuat kejutan setelah meraih gelar juara Bundesliga perdana pada musim 2008-2009. Ketika itu The Wolves diperkuat oleh Andrea Barzagli dan Edin Dzeko.
Pasukan Felix Magath berhasil menjadi juara Jerman setelah finis dengan koleksi 69 poin. Mereka mampu unggul dua angka dari Bayern Munchen di posisi kedua.
5. Tim Nasional Yunani (Piala Eropa 2004)
Berada satu grup bersama Portugal, Spanyol, dan Rusia, membuat Yunani menjadi tim yang tak diunggulan pada Piala Eropa 2004. Namun, negara Para Dewa sukses finis di posisi kedua dan mendampingi Portugal lolos ke fase knock out.
Yunani lalu menyingkirkan Prancis di delapan besar, Republik Ceska di semifinal dan kembali berjumpa Portugal di partai puncak. Timnas berjuluk Galanolefki akhirnya meraih titel perdana mereka di turnamen tertinggi antar negara Eropa itu setelah menang 1-0, berkat gol Angelos Charisteas pada menit ke-57.
Sumber: Berbagai sumber