Bola.com, Jakarta - Tahun genap sering dianggap sebagai tahun olahraga. Maklum setiap tahun genap memang digelar banyak event olahraga bergengsi di dunia.
Untuk tahun 2020 ini, di level internasional ada Piala Eropa, Olimpiade sampai PON pada level nasional. Sayang semua agenda tersebut berantakan akibat virus corona.
Jika melihat ke belakang pada tahun genap terakhir sebelum 2020: 2018, memang begitu banyak event olahraga bergengsi. Untuk Indonesia sendiri sangat spesial. Karena negara ini dipercaya menjadi tuan rumah.
Sementara dari cabang olahraga yang paling sering menghadirkan prestasi level dunia, bulutangkis, juga memiliki capaian manis dan pahit sepanjang 2018.
Selain Kejuaraan Dunia serta rangkaian BWF World Tour, tahun ini juga diwarnai dengan kiprah para pebulutangkis Asia di Asian Games 2018.
Indonesia menorehkan prestasi apik pada Asian Games 2018 yang digelar di negara sendiri. Tim Merah Putih berhasil menggenggam dua medali emas, di nomor perorangan.
Bola.com pun mengajak Anda untuk mengenang tujuh momen terbaik bulutangkis Indonesia pada 2018.
Saksikan Video Pilihan Kami:
1. Kampiun Kejuaraan Asia Beregu
Pasangan Rian Agung Saputro/Hendra Setiawan menjadi penentu perjuangan tim putra Indonesia di kancah Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu 2018. Mereka membawa Indonesia juara setelah mengalahkan ganda China, Han Chengkai/Zhou Haodong, 21-14, 21-19, pada partai keempat babak final di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Minggu (11/2/2018).
Kemenangan Rian/Hendra memastikan Indonesia mengalahkan China dengan skor 3-1. Tim putra Indonesia berhasil mempertahankan gelar Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu yang diraih pada dua tahun lalu, di Hyderabad, India.
Pada tiga pertandingan sebelumnya, Jonatan Christie dan pasangan Mohammad Ahsan/Angga Pratama berhasil menyumbangkan poin. Namun, China berhasil mempertipis memperpanjang napas setelah Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Qioa Bin.
Nasib Indonesia di final Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu 2018 akhirnya dipastikan oleh Rian/Agung Saputro/Hendra Setiawan yang memenangi partai keempat.
2. Kevin / Marcus Pertahankan Gelar All England
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menjadi juara All England 2018 setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-18, 21-17, Minggu (18/3/2018) atau Senin (19/3/2018) dini hari WIB.
Hasil tersebut menjadikan Kevin/Marcus berhak mengklaim trofi All England yang kedua sepanjang kariernya. Sebelumnya, mereka telah meraih gelar yang sama tahun 2017.
Kevin/Marcus menjadi pasangan ganda putra pertama yang berhasil mempertahankan gelar All England sejak 1996. Catatan historis itu sebelumnya diukir oleh duet pebulutangkis Indonesia, Ricky Subagdja/Rexy Mainaky.
Total tujuh gelar diraih Kevin/Marcus sepanjang 2017. Tahun ini, mereka telah mempertahankan dua gelar, yakni India Open dan All England.Trofi All England membuat Kevin/Marcus menjadi pasangan ganda putra pertama yang mampu mengumpulkan total 100.000 poin BWF.
3. Tontowi / Liliyana Patahkan Kutukan Istora
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sukses mempertahankan gelar juara Indonesia Open 2018 setelah menundukkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-17, 21-8, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Di atas kertas, Tontowi/Liliyana sangat diunggulkan memenangi laga ini. Pertandingan ini merupakan ulangan final Olimpiade Rio de Janeiro 2016, yang saat itu dimenangi Owi/Butet.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bukan hanya berhasil mempertahankan gelar Indonesia Open. Mereka juga berhasil mematahkan kutukan susah menang di Istora Senayan. Tahun lalu, Tontowi/Liliyana juga menang di Indonesia open, tapi saat itu pertandingan digelar di Jakarta Convention Center, bukan di Istora Senayan.
Selain meraih gelar di sektor ganda campuran, tuan rumah juga meraih titel di nomor ganda putra.
Ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tak mendapat kesulitan berarti ketika melibas wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, 21-13, 21-16, pada partai final.
4. Kegigihan Anthony Ginting di Asian Games 2018
Anthony Sinisuka Ginting membuat publik Indonesia terharu. Ia menjalani duel yang sangat dramatis pada final bulutangkis beregu putra melawan wakil China, Shi Yuqi Rabu (22/8/2018) di Istora, Senayan.
Setelah memimpin jauh dengan skor 21-14 pada gim pertama, Shi Yuqi memaksa pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga. Pertandingan berlangsung sangat ketat dan saling mengejar angka.
Ginting mulai merasa tidak nyaman dengan kaki kanannya saat kedudukan 11-11 pada gim ketiga. Ia memaksa melanjutkan pertandingan.
Ia berhenti sejenak di pinggir lapangan, saat memimpin 19-18. Anthony memaksa melanjutkan pertandingan dalam kondisi cedera.
Ia sempat menahan skor 20-20, namun Anthony akhirnya menyerah dan tak bisa melanjutkan pertandingan. Atlet kelahiran Cimahi itu pun ditandu keluar lapangan.
Perjuangan dramatis Anthony Ginting mendapat reaksi positif dari fans bulutangkis yang hadir di Istora maupun dari netizen di dunia maya. Ia menjadi trending topic dunia. Netizen merasa terharu dengan perjuangan Ginting, yang tetap berusaha untuk bertanding walau menahan sakit.
Presiden Joko Widodo juga sempat menengok Anthony setelah ditandu. Presiden saat itu memang tengah hadir di Istora untuk memberikan dukungan langsung ke tim bulutangkis Indonesia.
5. 2 Medali Emas di Asian Games 2018
Tim bulutangkis Indonesia berhasil menyumbangkan dua medali emas pada Asian Games 2018, masing-masing dari nomor tunggal putra dan ganda putra. Emas di tunggal putra disumbangkan Jonatan Chistie, sedangkan ganda putra melakui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Di ganda putra terjadi bentrok perebutan medali emas antara sesama wakil, Kevin/Marcus Raihan kontra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Dalam laga final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Marcus/Kevin mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan rubber game 13-21, 21-18, dan 24-22.
Adapun Jonatan merebut emas setelah mengalahkan petangkis Chinese Taipei, Chou Tien Chen. Kemenangannya pun hadir bagai oase sektor tunggal putra bulu tangkis Indonesia yang sempat mengering di Asian Games selama 12 tahun.
6. Kiprah Fantastis Anthony Ginting Juarai China Terbuka
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menciptakan sensasi saat menjuarai China Terbuka 2018, Minggu (23/9/2018). Lawan yang dikalahkannya di partai final juga bukan pemain sembarangan, Kento Momota.
Pertandingan final yang berlangsung ketat tersebut berhasil dimenangi Anthony dalam dua gim langsung 23-21, 21-19.
Kemenangan Anthony di China Terbuka diwarnai dengan beberapa catatan spesial. Salah satunya, dia berhasil mengalahkan empat juara dunia dalam perjalanan ke podium utama.
Empat juara dunia yang dimaksud adalah Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, dan Kento Momota. Selain itu, Anthony juga berhasil melakukan revans atas pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, di semifinal.
Chou adalah pemain yang menjegal langkah Anthony ke final Asian Games 2018 nomor perorangan. Namun, kekalahan itu sudah dibayar tuntas oleh Anthony.
Berikut ini lima catatan spesial yang dibukukan Anthony Sinisuka Ginting setelah menjadi kampiun China Terbuka 2018:
1. Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengalahkan Kento Momota dalam dua pertemuan secara beruntun. Sebelum menang di China Terbuka, Anthony juga menaklukkan Momota pada babak 16 besar Asian Games 2018.
2. Dalam perjalanan meraih gelar juara China Terbuka, Anthony mengalahkan empat juara dunia, yaitu Lin Dan (2006, 2007, 2009, 2011, 2013), Viktor Axelsen (2017), Chen Long (2014, 2015), dan Kento Momota (2018). Chen Long dan Lin Dan juga pemegang medali emas Olimpiade.
3. Ini adalah gelar pertama Anthony di level Super 1000. Pada 2018, Anthony telah berhasil meraih gelar di Indonesia Masters 2018 BWF World Tour Super 500.
4. Anthony menjadi pemain pertama asal Indonesia yang memenangi Super Series Premier/Super 750+ yang digelar di China.
5. Anthony Ginting berhasil melakukan revans atas Chou Tien Chen, pemain Chinese Taipei yang mengalahkannya di semifinal Asian Games 2018. Saat itu, Anthony harus puas meraih perunggu, sedangkan medali emas jadi milik Jonatan Christie.
7. Kevin / Marcus Jadi Pemain Putra Terbaik
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, meraih gelar Male Player of The Year dalam BWF Player of The Year 2018. Ini merupakan gelar kedua bagi Kevin/Marcus setelah edisi 2017.
Pengumuman pemenang BWF Player of The Year dilakukan dalam acara gala dinner BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, China, pada Senin (10/12/2018) malam waktu setempat.
BWF Player of The Year merupakan penghargaan tahunan dari federasi bulutangkis dunia berdasarkan pada prestasi atlet sepanjang tahun. Pada edisi 2018, Kevin/Marcus menyingkirkan Kento Momota dan ganda putra China, Zheng Siwei.
Gelar male player of ther year rasanya memang pantas diraih The Minions. Pada 2018, mereka menorehkan prestasi fantastis yakni mengoleksi delapan gelar BWF World Tour, mulai Indonesia Masters Super 500, All England Super 1000, India Terbuka Super 500, Indonesia Open Super 1000, Jepang Terbuka Super 500, Denmark Terbuka Super 750, Fuzhou China Terbuka Super 750, dan Hong Kong Terbuka Super 500.
Kevin/Marcus melengkapi pencapaian mereka dengan meraih medali emas Asian Games 2018.