Soal Penanganan COVID-19, Spanyol Jadikan Blunder Italia sebagai Contoh

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 14 Apr 2020, 19:30 WIB
Gelandang AS Roma, Alessandro Florenzi berusaha mengontrol bola saat latihan di Trigoria di pinggiran kota Roma, Italia (9/4). Pada leg pertama AS Roma takluk 4-1 atas Barcelona di Camp Nou. (AFP Photo/Andreas Solaro)

Bola.com, Jakarta - Alessandro Florenzi mengatakan bahwa Spanyol menjadikan "Italia sebagai contoh" dalam penanganan pandemi virus corona COVID-19.

Florenzi hijrah ke Valencia pada Januari silam sebagai pemain pinjaman. Bek kanan itu gagal bersaing di AS Roma dan kesulitan meyakinkan pelatih Paulo Fonseca.

Advertisement

Sejak dipinjam dari Roma, Florenzi baru bermain sebanyak tiga kali di La Liga. Sejak itu pula, ia belum kembali ke Italia lagi karena dalam masa karantina.

Spanyol merupakan satu di antara negara Eropa dengan dampak corona terparah. Akan tetapi, Florenzi mengklaim bahwa sedikit pasien yang akhirnya meninggal karena belajar dari Italia.

"Saya di Valencia, kami semua baik-baik saja karena kami menjadikan Italia, dalam tanda kutip, sebagai contoh. Kami lebih taat menaati peraturan seperti karantina dan sebagainya," kata Florenzi kepada Sky Sport Italia.

"Di sini lebih banyak yang positif ketimbang di Italia, tapi kasus kematian lebih sedikit, dan yang sembuh lebih banyak," katanya lagi.

 

Video

2 dari 2 halaman

Serie A Akan Jalani Tes

Logo Liga Italia Serie A (Ist)

Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) berniat melakukan tes virus corona terhadap semua pemain pada akhir April atau awal Mei. Tindakan itu untuk membuka jalan para pemain bisa kembali berlatih atau malah melanjutkan kompetisi Serie A pada Mei 2020.

"Segera setelah kondisi membaik, kami akan merampungkan kompetisi. Segera ada pertemuan. Kami akan menetapkan prosedur yang kemudian akan kami komunikasikan," kata Gravina, seperti dilansir NBC Sports, Selasa (14/4/2020).

"Kami akan mulai lagi, saya harap, pada Mei dengan diawali tes untuk memastikan pemain negatif virus corona dan kemudian bisa diikuti latihan. Apakah kami akan bermain sepanjang musim panas? Kami belum menetapkan tanggal, tapi idenya tetap merampungkan Serie A," imbuh Gravina.

FIGC menyatakan tak berjalan sendirian terkait berbagai rencana menyangkut kompetisi Serie A. Mereka terus berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait, terutama pemerintah Italia.

"Kami terus berkonsultasi dengan Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora dan juga Menteri Kesehatan. FIGC akan menggelar pertemuan penting di komite scientific-technical pada 15 April, yang juga akan dihadiri para profesional, pakar sains, dan ahli-ahli lainnya," ujar Gravina.

"Saya harap kami akan mulai menerapkan prosedur ini pada akhir April, yang pertama dengan melakukan tes untuk menjamin para pemain negatif virus corona. Setelah itu, prosedur persiapan dan pelatihan yang sebenarnya akan berlangsung. Itu adalah tanda untuk memulai liga kami sesegera mungkin," imbuh Gravina.

 

Sumber: Football Italia, NBC Sports

Berita Terkait