Kompetisi Force Majeure, Kiper Cilegon United Fokus Bisnis Pakan Burung

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 15 Apr 2020, 05:45 WIB
Kiper Cilegon United, Ghoni Yanuar dengan kios aneka pakan ternak miliknya di desa Jombor, Tuntang, Kabupaten Semarang. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Ungaran - Pesepak bola mulai mencari kesibukan lain di tengah berhentinya kompetisi akibat wabah virus corona. Aktivitas sepak bola Indonesia seakan lumpuh setelah PSSI menerbitkan status force majeure sesuai masa darurat wabah COVID-19.

Seperti yang dilakukan oleh penjaga gawang tim Liga 2, Cilegon United, Ghoni Yanuar Gitoyo. Ia pulang ke Ungaran untuk berkumpul bersama keluarganya. Aktivitas kesehariannya adalah membuka kios pakan burung, sebagai satu di antara sumber pemasukan baginya.

Advertisement

Ghoni punya kios aneka pakan ternak terutama unggas di depan rumahnya yang terletak di desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Ia merintis usaha itu sejak tahun 2015 saat sepak bola Indonesia dibekukan oleh FIFA.

Tidak adanya kompetisi kala itu, membuatnya berpikir keras agar pemasukan tidak hanya bergantung pada sepak bola saja. Ghoni mengaku bersyukur sudah mempersiapkan usahanya sejak jauh-jauh hari, terutama saat dirinya pensiun dari sepak bola suatu saat nanti.

"Awalnya karena tidak ada kompetisi saat itu, saya harus berpikir bagaimana untuk tetap sedikit banyak punya penghasilan. Kebetulan di daerah tempat tinggal saya banyak yang memelihara unggas, termasuk burung dan ayam," terang Ghoni Yanuar kepada Bola.com, Selasa (14/4/2020).

"Alhamdulillah dalam kondisi ini, masih ada penghasilan tambahan di tengah wabah virus corona. Meski tidak sebesar dari hasil di sepakbola, tetap disyukuri. Lumayan bisa buat jajan anak-anak," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kejelasan Gaji

Ilustrasi sepak bola (Abdillah/Liputan6.com)

Mantan penjaga gawang Persis Solo dan PSCS Cilacap ini juga berharap kejelasan gajinya dan rekan-rekannya setim di Cilegon United. Ghoni mengaku manajemen klubnya telah memberikan hak pemain secara penuh untuk bulan Maret.

Ia terus berkomunikasi dengan rekan setim dan manajemen klub, menyikapi masa depan kompetisi. Ghoni berharap situasi kembali normal dan aktivitas kompetisi dapat dilanjutkan sebagai bagian dari profesinya.

"Pembayaran gaji pemain di Cilegon United dilakukan setiap akhir bulan. Untuk bulan Maret sudah dibayarkan secara penuh dan kami sangat berterima kasih. Untuk kelanjutannya kami masih menunggu, terutama mengacu arahan PSSI terkait 25 persen dari nilai kontrak," ungkapnya.

Berita Terkait