Bola.com, Jakarta - Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra layak mendapat titel bek asing dan pemain naturalisasi terbaik di Liga Indonesia selama sepuluh tahun terakhir.
Pesepak bola kelahiran Fortaleza, Brasil ini punya koleksi dua gelar kompetisi paling elite di Tanah Air dalam lemari trofinya.
Persebaya Surabaya menjadi klub pertama Otavio Dutra ketika berkarier di Indonesia pada 2011. Dia bersama tim berjulukan Bajul Ijo itu bermain di Indonesia Premier League (IPL).
Semusim di Persebaya, Dutra hijrah ke Persipura Jayapura dan langsung mempersembahkan gelar Indonesia Super League (ISL) pada 2013. Di tengah euforia juara, dia malah hengkang ke Persegres Gresik United pada 2014 dan Bhayangkara FC setahun berselang.
Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai alasan Dutra pindah ke Persegres, yang notabene merupakan klub semenjana. Kabarnya, nilai kontraknya mencapai Rp 2 miliar.
"Kontrak Otavio Dutra memang mahal. Hal ini juga tidak terlepas dari peran agen sepa kbola Eko Subekti," kata Bupati Gresik saat itu, Sambari Halim.
"Dia pemain bagus. Bek yang tangguh. Jadi wajar kalau Dutra dikontrak mahal," jelas Sambari, yang waktu itu menjabat sebagai pembina Persegres.
Pada musim terakhirnya bersama Bhayangkara FC, 2017, Dutra berhasil mengantarkan tim milik kepolisian ini ke tangga juara Liga 1. Dia lalu kembali ke pelukan tim pertamanya di Indonesia, Persebaya Surabaya untuk musim 2018 dan 2019.
Keputusan Persebaya kembali mendatangkan Otavio Dutra sempat memantik pro dan kontra di kalangan suporter. Bonek menilai dia mengkhianati tim kebanggaan Kota Pahlawan ini semasa dualisme saat berkarier di Bhayangkara FC. Pada 2014, Bhayangkara FC memakai nama Persebaya sebelum berubah menjadi Bhayangkara FC pada 2016.
Sebelum meninggalkan Persebaya pada akhir 2019, Dutra mengantar tim berjulukan Bajul Ijo itu menuntaskan kompetisi sebagai runner up. Ia kemudian hijrah ke Persija Jakarta pada musim ini.
Sebelum bergabung dengan Persija, Dutra dianggap telah habis. Usianya akan 37 tahun pada 2020. Namun, tim ibu kota tidak peduli. Pemain dengan tinggi badan 190 cm ini tetap direkrut dengan kontrak dua musim.
"Puji Tuhan, saya dibantu agen saya, Antonio Teles, menandatagani kontrak dengan Persija. Saya sangat bangga dan senang bisa gabung Persija yang punya dukungan luar biasa dari The Jakmania," jelas Otavio Dutra.
"Persija mendapat dukungan luar biasa dari suporter yang selalu datang ke stadion. Itu pasti akan menambah motivasi semua pemain. Apalagi, semua pemain mau bermain di klub besar seperti Persija."
"Tahun ini, Persija memiliki target juara. Kami harus punya modal mental juara guna mewujudkan ambisi tersebut," ucapnya.
Video
Impian Membela Timnas Indonesia Terwujud
Setelah delapan tahun menetap di Indonesia, Otavio Dutra akhirnya resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada September 2019. Dia sungguh begitu mencintai Tanah Air. Itulah mengapa Dutra rela melepas paspor Brasilnya.
"Ini impian saya. Saya bangga. Puji Tuhan, semua selesai dengan baik. Saya ucapkan terima kasih untuk semua yang hadir di acara ini. Ini momentum yang sangat penting buat saya. Tanpa kalian dan keluarga, saya bukan apa-apa," imbuh Dutra.
Hanya saja, debut Dutra bersama Timnas Indonesia berakhir pahit. Dia harus merasakan kekalahan ketika bertanding melawan Vietnam 1-3 pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, 15 Oktober 2019.
Dutra sempat menjadi bulan-bulanan warganet yang menilainya sebagai kartu mati Timnas Indonesia. Meski begitu, Dutra tak tersinggung. Saking cintanya dengan Indonesia, dia berjanji akan memperbaiki penampilannya jika kembali diberikan kesempatan.
"Saya akan selalu berikan yang terbaik buat negara saya," tutur Dutra.
Daftar Klub dan Prestasi Otavio Dutra
Klub:
- Noroeste (2004-2005)
- Francisco Beltrao (2005)
- Toledo (2006)
- Legiao (2007-2007)
- Pogon Szczecin (2007-2008)
- Macae (2008-2010)
- Persebaya 1927 (2010-2012)
- Persipura Jayapura (2013)
- Gresik United (2013-2014)
- Bhayangkara FC (2015-2017)
- Persebaya Surabaya (2018-2019)
- Persija Jakarta (2020-)
Prestasi:
- Juara Indonesia Super League bersama Persipura Jayapura (2013)
- Juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC (2017)