Bola.com, Jakarta - Mustahil rasanya menggeser Andritany Ardhiyasa secara permanen dari posisi kiper utama Timnas Indonesia. Memang, penjaga gawang Persija Jakarta itu kerap membuat blunder. Posisinya juga beberapa kali tergantikan. Namun, Bagol, panggilannya, cepat kembali merebut tempatnya sebagai starter.
Otomatis, persaingan kiper pelapis Timnas Indonesia menjadi seru. Di situ bercokol dua nama, yakni Teja Paku Alam dan Muhamamd Ridho Djazulie. Ada dua nama lagi, yakni Wawan Hendrawan dan Nadeo Argawinata. Namun, nama pertama terlalu dua dan yang kedua masih muda dan masih minim pengalaman.
Tiga tahun belakangan, posisi deputi Andritany kerap berganti antara Teja dan Ridho. Nama Teja mencuat setelah dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2016. Ketika itu, usianya masih 22 tahun.
"Saya senang sekali, tidak menyangka juga bisa bergabung di Timnas Indonesia. Ini pengalaman pertama bagi saya," ujar Teja, November 2016.
Setelah Piala AFF 2016, Teja menghilang dari Timnas Indonesia. Pelatih tim Garuda saat itu, Luis Milla Aspas, mengutamakan pemain muda demi kepentingan SEA Games 2017.
Andritany tetap dimasukkan sebagai satu di antara tiga pemain senior. Ketika itu, pos deputi jatuh ke tangan Awan Setho Raharjo, kiper Bhayangkara FC.
Adapun, Ridho sedikit telat mengorbit. Dia baru mendapatkan panggilan pertama dari Timnas Indonesia pada 2018. Usianya saat itu 27 tahun.
Sedari muda, Teja telah menjelma menjadi andalan Sriwijaya FC di bawah mistar gawang. Dia digadang-gadang sebagai penerus Ferry Rotinsulu, kiper legendaris tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut.
Mirip seperti Ferry, Teja cekatan dalam menghalau bola. Ekspresinya juga tenang saat menghadapi serangan lawan. Teja muda dianggap sebagai kiper masa depan Timnas Indonesia.
Video
Teja Meredup Saat Sriwijaya FC Degradasi, Ridho Melambung di Borneo FC
Nama Teja perlahan tenggelam seiring dengan Sriwijaya FC yang terjun bebas. Laskar Wong Kito bahkan harus terdegradasi pada akhir 2018.
Teja lalu pindah ke Semen Padang pada musim berikutnya. Tapi, langkah itu juga tidak begitu menguntungkan bagi Teja. Untuk kedua kalinya secara beruntun, tim yang dibelanya terpaksa turun kasta.
Saat penampilan Teja menurun, nama Ridho melambung.
Ridho adalah pemegang label kiper tersibuk pada Liga 1 2017. Masih membela Borneo FC, dia membukukan 96 penyelamatan hinga pekan ke-33 kompetisi kala itu.
Penampilan impresifnya bersama Borneo FC mengantarnya ke skuat Timnas Indonesia. Dia dipasang sebagai starter oleh pelatih Bima Sakti saat beruji coba melawan Hong Kong pada Oktober 2018.
"Awal gugup, apalagi ini juga debut saya di timnas senior. Tapi alhamdulillah di babak pertama saya bisa mengamankan clean sheet dan alhamdulillah setelah itu percaya diri muncul," tutur Ridho.
Bima Sakti juga tidak segan memuji Ridho. Namun, dia enggan terbuai. Ridho menjadikannya sebagai motivasi tambahan untuk memperbaiki penampilannya.
"Mungkin hari ini pelatih memuji saya, cuma tidak tahu untuk besok. Yang penting saya tetap fokus, balik lagi ke klub, balik ke kompetisi dan mudah-mudahan bisa dipanggil lagi ke Timnas Indonesia," imbuhnya.
Pada tahun itu, Ridho berhasil mengunci satu tempat di Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Keputusannya untuk pindah ke Madura United pada awal tahun itu disebut sebagai langkah yang tepat.
Ridho Permanen di Timnas Indonesia, Teja Catatkan Rekor Tak Mengenakan
Hingga 2019, nama Ridho masih awet menghiasi komposisi pemain Timnas Indonesia. Sedangkan Teja, mulai kembali membangun reputasinya pada Juni 2019. Dia dipanggil pelatih Simon McMenemy untuk dua pertandingan uji coba melawan Yordania dan Vanuatu.
"Alhamdulillah, bisa dipanggil lagi ke timnas karena mendapatkan kesempatan di tengah banyaknya kiper-kiper muda yang muncul," kata Teja.
Ridho dan Teja juga ambil bagian dalam skuat Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ridho bahkan mendapatkan kesempatan dua kali tampil menjadi starter ketika kalah 0-2 dari Malaysia dan takluk 1-3 dari Vietnam.
Melansir Soccerway, Ridho tercatat mengemas tiga penampilan bagi Timnas Indonesia. Masih berdasarkan sumber yang sama, Teja masih nihil kesempatan bermain walaupun punya karier yang lebih panjang dibanding Ridho.