Mantan Gelandang Manchester United Dinyatakan Sembuh dari COVID-19

oleh Marco Tampubolon diperbarui 15 Apr 2020, 16:00 WIB
Mantan pemain Manchester United (MU), Marouane Fellaini (oranye) kini bermain untuk klub China, Shandong Luneng (AFP)

Jakarta - Mantan gelandang Manchester United, Marouane Fellaini akhirnya bisa bernapas lega. Setelah sebelumnya sempat dirawat selama tiga pekan akibat terjangkit COVID-19, Fellaini akhirnya diizinkaan meninggalkan rumah sakit di China, Selasa (14/4/2020) waktu setempat.

Fellaini yang saat ini bermain untuk klub Shandong Luneng usai meninggalkaan Manchester United merupakan satu-satunya pemain Liga Super China (CSL) yang menderita COVID-19. Pemain asal Belgia itu dinyatakan positif setelah menjalani tes pada 22 Maret lalu.

Advertisement

Saat itu, Fellaini baru saja tiba di China usai pulang kampung. Fellaini tidak menunjukkan gejala saat dinyatakan positif COVID-19. Kepada penggemarnya, Fellaini bahkan mengaku dalam kondisi yang baik.

Fellaini lalu menjalani perawatan di rumah sakit di kota Jinan. Selama proses penyembuhan, Fellani rajin mengunggah kegiatannya, di rumah sakit, termasuk saat melakukan olahraga di ruangannya.

"Fellaini telah dinyatakan pulih dan diizinkan pulang hari ini," Shandong Luneng dalam penyataan resminya.

Meski dinyatakan sudah pulih, Fellaini belum bisa bergerak bebas. Pasalnya, mantan pemain Everton tersebut masih harus menjalani karantina selama 14 hari di kediamannya.

 

Video

2 dari 3 halaman

Menanti Musim Kedua

Mantan pemain Manchester United, Marouane Fellaini, yang kini gabung klub Liga Super China, Shandong Luneng. (AFP/STR)

Fellaini bergabung dengaan Shandong Luneng pada Februari tahun lalu. Dia diboyong dari Everton dengan nilai transfer mencapai 7,2 juta euro.

Pada musim pertamanya, Fellaini tampil gemilang. Dia mampu mencetak12 gol dan lima assist dalam 34 pertandingan. Kini Fellaini harus bersabar. Sebab Liga Super China (CLS) masih terhenti. 

 

3 dari 3 halaman

Episentrum Pertama

Orang-orang berbelanja sayuran di sebuah pasar di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Xiao Yijiu/Xinhua via AP)

Seperti diketahui, China merupakan episentrum pertama penyebaran virus corona. Virus ini awalnya ditemukan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, akhir tahun lalu.

Namun saat ini, penyebaran virus telah meluas dan menjangkiti lebih dari 200 negara. Data terbaru menyebutkan, jumlah yang terinfeksi sudah hampir menyentuh angka 2 juta orang.

 

Sumber: Shandong Luneng

Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, published 15/4/2020)

Load More